Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi hasil Pilpres AS 2024 yang dimenangkan Donald Trump.
Sri Mulyani menjelaskan Trump sangat berbeda dengan penjabat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Namun, lanjutnya, Trump dari Partai Republik dan Biden dari Partai Demokrat.
Oleh karena itu, Bendahara Negara mengingatkan akan banyak perubahan kebijakan di negara adidaya ini, terutama dari sisi perekonomian.
“Berbagai perubahan kebijakan menimbulkan reaksi pasar yang bersifat seketika atau langsung,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN kami di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).
Ia mencontohkan, pasar mengharapkan kemenangan Trump untuk memotong pajak perusahaan, meningkatkan kebijakan proteksionis, meningkatkan defisit belanja dan pendapatan, serta mendorong gencatan senjata terhadap perang di beberapa negara di dunia.
Selain itu, menurut Sri Mulyani, perbedaan utama antara Trump dan Field adalah isu perubahan iklim. Ia yakin komitmen Trump terhadap perubahan iklim jauh lebih kecil dibandingkan komitmen Biden.
“Hal ini akan berdampak pada minyak dunia dan tren masa depan dalam hal perubahan iklim,” jelasnya.
Sebagai informasi, Trump telah memperoleh lebih dari 270 electoral vote pada pemilu presiden Amerika Serikat 2024 yang diperkirakan akan menjadi presiden terpilih Amerika Serikat ke-47.
Berdasarkan data quick count Edison Research yang dilansir Reuters, hingga pukul 16.00 WIB, Kamis (11/7/2024), Trump telah memperoleh 294 electoral vote dan mengalahkan rivalnya Kamala Harris yang hanya memperoleh 223 suara. Trump lulus. Ambang batas 270 dari 538 suara untuk mengamankan kursi kepresidenan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel