Bisnis.com, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan rencana APBN pemerintahan Prabowo Subianto di awal tahun 2025. Pemerintah menargetkan 10,09% pendapatan negara sebagai bagian dari produk domestik bruto (PDB) atau perpajakan. bagian dari PDB. Hingga 10,29%.​

Pakar regulasi perpajakan Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Pajak (DJP) Nufransa Wira Sakti dalam hal ini menetapkan target tarif pajak tahun depan.​

“[Target tarif pajak] diturunkan dari 10,09% menjadi 10,29%,” ujarnya di Gedung Parlemen, Senin (6 Oktober 2024).

Hal itu disampaikan Sri Mulyani usai Wakil Ketua Panitia

Kali ini Dolphy meminta DJP dan Ditjen lainnya mengalokasikan rencana baru untuk tahun 2025.​

Ingat, Presiden terpilih dan Wakil Presiden Prabowo Subianto Djibran Lacabmin punya banyak rencana baru.​

“Dari sudut pandang Demokrat, kami belum melihat adanya pemisahan antara inisiatif baru dan inisiatif reguler. Hal ini mungkin terjadi kemudian,” katanya.​

Sementara itu, dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2025 (KEM-PPKF), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan penerimaan negara sebesar 12,14% hingga 12,36% PDB yang berasal dari pajak, bea masuk, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).​

Artinya, 10,09% hingga 10,29% dari total penerimaan direncanakan berasal dari pajak.​

Seiring dengan kenaikan target tarif, pemerintah juga berencana menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 1% menjadi 12% pada awal tahun 2025.​

Namun, masih belum pasti apakah pengaturan ini akan dilaksanakan karena Sri Mulyani telah menyerahkannya kepada pemerintahan baru.​

“Untuk PPN [kenaikan], kami serahkan pada pemerintahan baru,” ujarnya, Senin (20/5/2024).​

Secara historis, pada awal pemerintahan Joko (2014-2019), rata-rata tarif pajak adalah 10,2%, namun sedikit meningkat menjadi 10,3% pada periode kedua kepemimpinan Joko.​

Terakhir, pada tahun 2023, tarif pajak Indonesia tercatat sebesar 10,2%, lebih rendah 10,39% dibandingkan kenaikan pada tahun 2022. Target tarif pajak pemerintah tahun ini sebesar 10,2%.​

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel