Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta mahasiswa yang menempuh pendidikan melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat membantu pemerintah mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Pada acara LEAD x GEMA ‘Membuka Potensi untuk Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik’ di London, Senin (5/6/2024), Sri Mulyani mengungkapkan saat ini pemerintah masih berupaya menurunkan angka kemiskinan hingga nol. Sementara saat ini angka kemiskinan di Tanah Air masih sebesar 9,36%.
Padahal, target angka kemiskinan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang ditetapkan pemerintah adalah 6,5-7,5%.
“Mengurangi kemiskinan antargenerasi tidaklah mudah. Kita tidak hanya menambah uang, kita perlu rancangan.” Dan saya meminta Anda semua di sini untuk memikirkan hal ini karena masih ada lebih dari 9% penduduk kita yang miskin. “, dia berkata.
Pasalnya, pemerintah saat ini telah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk melindungi masyarakat miskin melalui bantuan sosial dari bidang kesehatan dan pendidikan.
Untuk itu, Sri Mulyani meminta mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan agar menggunakan uang pemerintah untuk ikut serta dalam proyek pengentasan kemiskinan.
Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan banyak dana untuk kesejahteraan sosial, mulai dari sekolah gratis, mengatasi keterbelakangan mental, memberikan bantuan sembako hingga vaksinasi untuk menjamin kesehatan anak.
Namun eksekusi di lapangan masih jauh dari harapan. Sulit bagi pemerintah untuk memastikan bahwa orang tua tetap menyekolahkan anak mereka meskipun mereka memiliki keterbatasan uang.
“Karena orang tua miskin akan bilang kenapa anak saya bersekolah, lebih baik dia bekerja untuk meningkatkan perekonomian keluarga kami. Sulit untuk menguranginya.” Yaitu sumber daya manusia,” jelasnya.
Tercatat, dari total dana Pos Perlindungan Sosial (Perlinsos) sebesar Rp497 triliun, subsidi energi dan nonenergi mendominasi hingga mencapai Rp330 triliun atau mencakup 66,43% dari pagu.
Perlindungan sosial lainnya seperti Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan dengan pelaksana Kementerian Sosial mencapai Rp75,6 triliun.
Bantuan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar Rp30 triliun.
Sebanyak Rp49 triliun anggaran jaminan sosial dialokasikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membantu iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi 96,7 juta masyarakat Indonesia. Anggaran pembangunan sosial juga mengalir melalui Transfer ke Daerah (TKD) Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp10,7 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel