Business.com, Jakarta – Menteri Keuangan (MINK) Bapak Mulani Indravati menyuarakan pendapat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendorong pemerintah menargetkan defisit APBN 2025 menuju 0%. 

Pandangan tersebut disampaikan Pak Mullaney yang akan dibahas pemerintah pada rapat gabungan berikutnya dengan DRP yang dijadwalkan pada Selasa (4/6/2024). 

Kita bahas jawabannya minggu depan, banyak komentarnya,” ujarnya kepada media usai mengikuti rapat paripurna DRP, Selasa (28/5/2024). 

Saat pemaparan Kerangka Ekonomi Makro dan Prinsip Kebijakan Fiskal (KM-PPKF) pekan lalu, Mulaney memperkirakan defisit antara 2,45% dan 2,82% pada tahun pertama pemerintahan Provo. 

Mulaney mengatakan pemerintah akan memberikan dukungan keuangan yang inovatif, cerdas dan berkelanjutan untuk mengatasi defisit.

Sementara itu, Anggota Partai PDIP Eddie Wurianto yang mengutarakan pandangan partainya terhadap KM-PPAKF mengatakan, APBN rencananya akan dilaksanakan pemilu tahun depan. 

Dia mengatakan, defisit ini ditujukan pada surplus anggaran atau defisit 0%. 

Eddy mengatakan, pemerintah saat ini tidak boleh membebani pemerintahan selanjutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, belanja negara harus dioptimalkan untuk belanja rutin dan proyek-proyek baru pemerintah tidak boleh dimasukkan dalam belanja modal.

Secara umum, ada sembilan partai yang menerima KEM-PPKF untuk dibahas lebih lanjut dalam Sidang Umum hari ini, meski ada serangkaian catatan yang dikeluarkan. 

Namun Partai Nasional Demokrat atau Nasdem menilai defisit yang relatif besar tersebut merupakan bentuk APBN yang cukup fleksibel bagi pemerintahan baru. 

Defisit fiskal sebesar 2,82% PDB berarti pelebaran defisit ini sangat penting untuk menciptakan anatomi APBN yang lebih fleksibel. Oleh karena itu, tim Nasdaq sepakat perlu adanya pembahasan lebih lanjut mengenai KM-PPAKF RAPBN 2025, kata Charles Maikansa, anggota DRP tim Nasdaq. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel