Bisnis.com, Jakarta — Di antara daftar calon menteri yang diundang ke rumah Presiden terpilih Prabowo Subianto, ada sosok Sri Mulani Indrawati, Menteri Keuangan saat ini. Ia pun berpeluang menjadi menteri keuangan terlama di Indonesia.

Nama-nama tersebut satu persatu tiba di Jakarta Selatan pada Senin malam (10/10/2024). Kemudian mereka yang menduduki jabatan menteri di kabinet dipanggil satu per satu untuk menghadap Prabowo.

Nama-nama baru atau mereka yang saat ini tidak bekerja di pemerintahan. Namun, Prabowo juga mengundang banyak pejabat sehingga memungkinkan mereka kembali menjabat.

Pantauan Bisnis, sekitar pukul 19.20 WIB anak buah Sri Miliani tiba di Kirtanigra. Mengenakan kemeja batik berwarna coklat dan hitam dengan motif bunga, dia tersenyum saat menyapa wartawan yang mengelilingi kediaman Prabowo.

Sri Miliani tidak mengucapkan sepatah kata pun ketika dia sampai di sana. Dia kemudian memasuki rumah Prabhu untuk berbicara dengan Presiden terpilih.

Selang beberapa waktu, Sri Maliani keluar dan mengatakan bahwa dirinya telah menerima undangan dari Prabhu untuk bergabung dengan pemerintahan berikutnya.

“Dia meminta saya jadi Menteri Keuangan lagi,” kata Sri Maliani, Senin (14/10/2024).

Sri Maliani mengaku bertemu Prabhu untuk membahas anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Menurut informasi bisnis, Sri Miliani juga baru saja bertemu dengan Prabhu dan Thomas Giovandano.

Thomas merupakan sepupu Prabowo yang menjabat Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II sejak 18 Juli 2024.

Tadi malam ada 49 nama yang Prabhu panggil Kirtanigra. Prabowo memastikan ada 49 menteri yang memenuhi syarat untuk membantunya memimpin pemerintahan dalam 5 tahun ke depan.

Prabowo mengatakan, sebenarnya sudah ada 49 calon menteri yang berkonsultasi sejak lama.

Oleh karena itu, dalam pertemuan hari ini, pihaknya hanya ingin memastikan apakah para calon menteri siap membantu pemerintahannya.

Alhamdulillah mereka bilang bisa, kata Prabowo, Senin (14/10/2024). Sri Maliani berpotensi menjadi menteri keuangan terlama.

Sri Maliani adalah seorang ekonom yang telah bekerja di pemerintahan selama dua dekade terakhir. Pengalamannya tidak hanya di Indonesia namun juga di organisasi internasional.

Ia menjabat sebagai Ketua Komisi Perencanaan Nasional (BAPNAPAS) pada Oktober 2004-Desember 2005, yakni pada masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhowino-Joseph Kallah atau dikenal dengan SBY-JK.

Pada masa pemerintahan ini, Sri Maliani menjabat sebagai menteri yang membidangi urusan perekonomian dari Juni 2008 hingga Oktober 2009.

Sri Maliani juga menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) pada Juni 2010-Juli 2016 sebelum dipanggil kembali ke Indonesia.

Saat ini, Sri Maliani menjabat menteri keuangan di tiga pemerintahan. Pertama, pada masa pemerintahan SBY-JK, Sri Maliani menjabat sebagai Bendahara Negara antara Desember 2005-Mei 2010.

Kedua, pada masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Joseph Kalla atau mulai Juli 2016. Lalu ketiga, pada masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Maruf Amin yang masih berlangsung.

Berdasarkan informasi tersebut, Sri Maliani telah menjabat Menteri Keuangan selama 12 tahun 8 bulan hingga saat ini. Tertulis, ia menjabat Menteri Keuangan selama 4 tahun 5 bulan pada era SBY, dan 8 tahun 3 bulan pada era Jokowi.

Jika Sri Malayani menerima ajakan Prabu untuk bergabung dalam kabinetnya, ia berpotensi menjadi menteri keuangan terlama di Indonesia.

Hingga saat ini, Alivardhana tercatat sebagai Menteri Keuangan terlama di Tanah Air. Guru besar yang juga mantan Ketua Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) itu menjadi salah satu orang kepercayaan Presiden Soeharto.

Ali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada Dewan Pembangunan Nasional I pada bulan Juni 1968-Maret 1973. Ia kembali dipercaya sebagai Menteri Keuangan pada Dewan Pembangunan Nasional II pada bulan Maret 1973-Maret 1978, dan dilanjutkan pada Dewan Pembangunan Nasional III pada bulan Maret 1978-Maret 1978. 1983.

Total, Ali sudah menjabat Menteri Keuangan selama 15 tahun 9 bulan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel