Bisnis.com, MEDAN – Pelindo Multi Terminal berupaya keras mencapai sasaran kinerja layanan pada tahun 2024, menyiapkan sejumlah upaya strategis dan upaya fokus pada transformasi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas layanan.

BUMN pelabuhan melakukan langkah-langkah standarisasi pelabuhan dengan pola operasional proses bisnis berdasarkan desain dan pengendalian, kepuasan terhadap infrastruktur dan peralatan, kompetensi dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) serta pengembangan teknologi dengan menggunakan sistem operasi pelabuhan yang terintegrasi. Implementasi PTOS-M (Sistem Operasi Multiguna Terminal Pelindo) dan peningkatan kesadaran budaya kesehatan dan keselamatan kerja atau HSSE.

General Manager SPMT Ari Henrianto menjelaskan, tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepelabuhanan sekaligus memantau logistik Indonesia di 32 cabang pelabuhan non peti kemas yang dikelolanya.

Kami fokus pada peningkatan kualitas layanan kepelabuhanan di 32 cabang yang kami kelola. Siaran pers pada Jumat (31/5) menyatakan: “Hasil dari transformasi dan standardisasi ini sudah terlihat di cabang-cabang kami.

Dia mencontohkan dampak perkembangan tersebut terhadap peningkatan produktivitas pelayanan transportasi per hari atau ton/kargo/hari (T/S/D). Misalnya, produktivitas bongkar muat curah kering cabang Jamrud Nilam Mira Surabaya meningkat 19% pada April 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan meningkat dari 3034 ton per hari (T/S/D) menjadi 3610 ton. / SD.

Lanjutnya, selain itu, perputaran keuangan konsolidasi SPMT general cargo dan bongkar muat meningkat dari sebelumnya 8.959.560 ton per meter kubik dengan peningkatan 2,5% menjadi 9.185.395 ton per meter kubik setiap tahunnya (year by year) hingga April 2024.

Begitu pula dengan lalu lintas bongkar muat curah kering mencapai 18 juta 448 ribu 528 ton pada April 2024, meningkat satu persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yakni 18 juta 251 ribu 167 ton. Realisasi lalu lintas bongkar muat kendaraan pada April 2024 juga meningkat sebesar 1,86 persen dari 567.961 kendaraan menjadi 578.544 kendaraan.

“Transformasi dan standardisasi yang diterapkan SPMT telah mengurangi waktu tunggu pelabuhan (port waiting time) dan waktu tunggu kargo di pelabuhan. Sekali lagi Dirut mengatakan, Kapal bongkar muat curah kering cabang Tanjung Imas Semarang mempunyai waktu pelabuhan sekitar 2 hari, kurang dari 3 hari terakhir. Efisiensi operasional konversi juga ditentukan oleh pengurangan waktu docking atau docking time.

Ia mencontohkan, Cabang Jamrud Neelam Mira Surabaya yang berhasil mengurangi waktu berlabuh menjadi 48,88 jam per kapal pada kuartal I 2024 dari sebelumnya 57,39 jam per kapal, atau turun tajam sebesar 40%.

Di sisi lain, jelas Ari, pada pertengahan tahun ini Palindo akan menyerahkan pengoperasian beberapa terminal kepada SPMT dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja terminal-terminal tersebut dengan memanfaatkan potensi tinggi yang melekat pada masing-masing pelabuhan.

SPMT telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan kinerja pada tahun 2024 melalui sistematisasi dan digitalisasi proses bisnis seiring dengan penerapan transformasi pelabuhan. Pengembangan infrastruktur dan peralatan pelabuhan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.

Ia menambahkan, bekerja sama dengan BUMN, swasta atau kementerian dan lembaga juga mengembangkan pengoperasian terminal untuk keperluan sendiri (TUKS), optimalisasi perangkat non peti kemas yang mendorong penggunaan perangkat.

“Selain itu, penambahan layanan non-kontainer seperti ship-to-ship, terminal minyak dan gas serta terminal peternakan sedang mengembangkan dan memperluas bisnis,” kata CEO SPMT.

Lebih lanjut dijelaskannya: Dalam rangka meningkatkan layanan end-to-end yang diberikan kepada pengguna layanan dan meningkatkan pangsa pasar, SPMT melaksanakan program peningkatan status terminal multiguna menjadi terminal dedicated.

Saat ini terdapat 9 terminal khusus yang beroperasi di SPMT yaitu: Terminal Curah Cair (TCC) Ujung Baru Belawan, Terminal Curah Kering (TCK) Ujung Baru Belawan, TCK IKD 2 dan IKD 3 ​​Belawan, TCC Bagendang CPO I dan Dermaga CPO II, Dumai C. PO Pier TCK, TCC Pier B sisi dalam Dumai, TCK Serbaguna 2 Tanjung Intan, TCC Jetty 1 dan 2 Bumiharjo serta TCC Martapura Baru Trisakti.

Dampak transformasi pelabuhan yang dilakukan SPMT juga dirasakan oleh para pengguna jasa, seperti Bram Varsito dari PT Berlian Jasa Maritim yang merupakan pengguna jasa SPMT Jamrud Nilam Mirah cabang Surabaya.

“Sekarang pelabuhan sudah mulai berbenah, banyak rambu dan isyarat yang dipasang dan petugas selalu mengingatkan pentingnya menggunakan alat pelindung diri (APD),” kata Bram tentang pelayanan kepelabuhanan yang dikelola SPMT. terutama perencana, tidak tersedia 24 jam sehari, setelah perubahan ini kami dapat melayani Anda kapan saja.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel