Bisnis.com, Jakarta – PT Solosi Synergy Digital Tbk. (WIFI) memiliki jalur di segmen bisnis Layanan Konektivitas untuk mendukung adopsi teknologi baru seperti Internet of Things (IoT), 5G, dan Artificial Intelligence (AI).

Direktur Wi-Fi Gulman P. Nograha mengatakan Wi-Fi memperluas unit bisnisnya untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih besar. Menurutnya, perusahaan menerima permintaan layanan komunikasi yang merangkul teknologi baru seperti Internet of Things (IoT), 5G, dan Artificial Intelligence (AI).

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi Internet rumah (fixed broadband) masih rendah, mencapai rata-rata 20,8% pada tahun 2023.

Adapun faktor penghambat bisnis perusahaan, lanjutnya, persaingan dengan pemain lain, perkembangan teknologi yang pesat, dan perlunya mematuhi peraturan yang rumit.

Infrastruktur telekomunikasi yang andal sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan perekonomian inklusif. “Perusahaan berkomitmen menjaga ekosistem digital di Indonesia dengan mempercepat pembangunan infrastruktur komunikasi yang andal dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Gilman dalam keterangannya, Senin (27/5/2025).

“Infrastruktur dan pengalaman pelanggan perusahaan dapat mendorong komunikasi yang adil dan merata, serta mempercepat transformasi digital di berbagai sektor.

2023 Erickson, Arthur dan D. Little (ADL) melaporkan bahwa industri telekomunikasi di Asia Tenggara berkembang pesat, dengan adopsi perangkat seluler dan layanan digital yang meningkatkan konsumsi data. Konsumsi data diproyeksikan tumbuh pada CAGR sebesar 32% dari tahun 2022 hingga 2028. Selain itu, jaringan 5G juga berkembang pesat, diperkirakan mencapai 52% di Asia Tenggara pada tahun 2030.

Sementara itu, APJII memperkirakan tingkat penetrasi internet di Indonesia akan mencapai 78,9% pada tahun 2023 atau 275,77 juta orang dari total penduduk 215,6 juta jiwa, naik dari 77,02% pada tahun 2022.

Sebelumnya, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatatkan pendapatan Rp 439,3 miliar dengan laba bersih Rp 58,25 miliar.

Kinerja perseroan pada tahun 2023 terutama akan ditopang oleh bisnis telekomunikasi, kata Presiden Direktur Digital Synergy Solutions Yun Markettmo. Hal ini sejalan dengan roadmap perusahaan untuk bertransformasi menjadi perusahaan teknologi terdepan.

“Kami sangat optimis dengan kinerja perusahaan ke depan, apalagi dengan berbagai proyek strategis yang telah kami selesaikan tahun ini bersama berbagai perusahaan telekomunikasi nasional dan internasional, yang kami harapkan akan terus meningkatkan kinerja Surge di masa depan,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel