Bisnis.com, Jakarta – Pemasok Semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) membukukan penurunan laba sebesar 50,44% pada Q1 2024. Persaingan sangat ketat dan masalah cuaca menjadi faktor penyebab penurunan ini. 

Berdasarkan laporan keuangan akhir Maret 2024, SMCB membukukan laba bersih sebesar Rp73,93 miliar atau meningkat 50,44% year-on-year (YoY) dari sebelumnya Rp149,19 miliar. 

Laba dari aliran pendapatan turun 5,34% YoY menjadi Rp 2,77 triliun. Hal ini disebabkan oleh penurunan penjualan semen dari Rp 2,58 triliun menjadi Rp 2,48 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. 

CEO Solusi Bangun Indonesia Soni Asrul Sani mengatakan kinerja industri semen menghadapi tantangan besar pada kuartal I 2024. Hal ini antara lain ketatnya persaingan di pasar semen dalam negeri, cuaca yang tidak menentu, dan menurunnya permintaan produk. 

Selain itu, pelaksanaan proyek infrastruktur tertunda akibat pemilihan umum, banyaknya hari libur, dan perubahan belanja pemerintah.  

“Namun upaya pemulihan dari pelaksanaan proyek konstruksi pemerintah untuk mendukung proyek Strategi Nasional [PSN], termasuk IKN yang berkapasitas menarik peralatan semen, diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan industri semen pada tahun ini.” Katanya dalam konferensi pers pekan lalu. 

Pada kuartal kedua tahun 2024, SMCB mulai bekerja sama dengan Bina Marg Seva eksklusif wilayah Jakarta dalam beberapa proyek perbaikan jalan raya menggunakan baja berkecepatan tinggi dan pembangunan jalan bebas hambatan di Jl. SDM Rasuna Said, Jakarta. 

Perseroan telah mempercepat penyelesaian proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban, Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan semen jenis khusus yang akan diekspor dengan laju 1 juta ton per tahun melalui perusahaan patungan bersama dengan Semen Taiheiyo (TCC). 

Sepanjang tahun ini, SMCB akan fokus pada efisiensi, pengelolaan biaya dan efisiensi. Inovasi teknologi dan penggunaan bahan bakar alternatif juga merupakan strategi masa depan.

Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan channel WA