Bisnis.com, JAKARTA – Pabrik peleburan tembaga baru PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIPE), Maniar, Gresik, Jawa Timur, akan diresmikan pada Kamis (27/06/2024).

Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Venas mengatakan, pengoperasian smelter kedua Freeport rencananya akan melantik beberapa menteri.

“Kami akan buka pengoperasian smelter ini, mungkin di tingkat kementerian yang akan membukanya,” kata Tony kepada tim pengusaha, Jumat (21/6/2024).

Sesuai undangan yang diterima Bisnis, peresmian smelter Freeport akan dilakukan oleh Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri BUMN Erick Thohir Kamis ( 27). /06/2024).

Meski demikian, Tony berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menghadiri peresmian operasi tersebut. Sebab, Tony menilai proyek smelter Gresik adalah proyek yang terus digenjot oleh Jokowi. “Kalau Presiden bersedia, tentu saja karena ini seperti bayi Pak Jokowi. Tahun 2018 intinya minta 51% dan membangun smelter terbaru, kata Tony.

Sedangkan Freeport telah berinvestasi hingga USD 3,1 miliar pada proyek peleburan ini atau setara Rp 48 triliun hingga akhir Desember 2023. Smelter tembaga dengan desain lini terbesar di dunia ini akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

Produk utama smelter tersebut adalah katoda tembaga, emas murni dan perak batangan serta PGM (logam golongan platinum). Produk sampingannya meliputi asam sulfat, gipsum, dan timbal.

Selain itu, Tony mengatakan meski mulai bekerja pada pekan ini, ia belum bisa langsung melaksanakan proses produksinya. Sebelum pengecoran siap diproduksi, diperlukan beberapa tahap pengujian teknis atau commissioning.

Freeport memperkirakan dibutuhkan waktu sekitar 6 hingga 10 minggu sejak dimulainya pengoperasian smelter hingga siap menjalankan produksi pertamanya. Oleh karena itu, Tony memperkirakan smelter Freeport bisa memproduksi katoda tembaga pertama pada pertengahan hingga akhir Agustus 2024.

“Tetapi produksi katoda tembaga akan dimulai pada bulan Agustus dan secara bertahap ditingkatkan hingga kapasitas 100% pada bulan Desember 2024,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran VA