Bisnis.com, Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) telah menunjuk BNP Paribas China sebagai Lead Manager penggalangan dana bank untuk Proyek Smelter Nikel bekerja sama dengan Konsorsium Perusahaan Teknologi Emprex. (CATL).
Direktur Pengembangan Bisnis ANTM I Dewa Bagus Wirantaya mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi kemungkinan pemberi pinjaman yang akan ikut membiayai proyek smelter bersama CATL.
Deva berharap mendapatkan pendanaan dari pemberi pinjaman pada akhir tahun ini. Sehingga proyek pembangunan belerang bisa selesai tahun depan.
Ditemui usai RUPSLB ANTM di Jakarta, Rabu (13/11/2024), Dewa mengatakan, “Sekarang sedang dalam proses seleksi, due diligence untuk perbankan, jadi ada asing dan Himbara, keduanya kita gabungkan.”
Rencananya, 60% saham terakhir akan dipinjam, sisanya menggunakan dana ekuitas perseroan.
Sedangkan pembagian saham antara anak usaha ANTM dan CATL untuk sektor industri di smelter RKEF dan PT Feni Haltim (FHT) masing-masing sebesar 40% dan 60%.
Sementara kepemilikan ANTM atas smelter HPAL berkurang menjadi 30% dan sisanya dimiliki oleh afiliasi CATL.
Seperti diketahui, nilai investasi kerjasama yang terakhir dengan CATL adalah US$ 5,8 miliar atau sekitar Rp 90,50 triliun (dengan asumsi kurs Rs 15,605 per dolar AS).
Proyek tersebut mencakup hulu tambang, pabrik dan kawasan industri RKEF, pabrik HPAL, pabrik bahan baterai, pabrik sel baterai hingga pabrik daur ulang baterai.
“Diharapkan akhir tahun 2024 semuanya baik-baik saja, sehingga pembangunan tahap pertama bisa selesai pada bulan-bulan berikutnya,” ujarnya.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel