Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Tugas Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan investasinya di bidang migas mencapai USD 10,3 miliar atau RMB.

Jumlah tersebut setara dengan 64,4% target investasi SKK Migas pada tahun 2024.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya masih berharap bisa memenuhi target investasi 2024 sebesar $16 miliar atau Rp 253,56.

Dikatakannya pada Senin (18/11/2024) saat rapat kerja dengan Komisi XII Komite Korea Utara RI, “Pengetahuan sampai Oktober sebesar 10,3 miliar dolar. Kami berharap jumlahnya akan mencapai 16 miliar dolar pada akhir tahun ini. .

Perkiraan investasi minyak dan gas pada tahun 2024 menurun. Sebab, target investasi migas sebelumnya mencapai USD 17,7 miliar atau setara Rp 280,59 triliun.

Menurut Diogo, turunnya target tersebut disebabkan banyaknya kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah Hukum Peradilan (TKDN).

“Banyak proyek yang ditunda hingga tahun depan,” jelas Djoko. Jadi investasinya belum 100% karena target semua proyek belum 100%, banyak proyek yang tertunda.

Namun kini pemerintah telah mengubah kebijakan terkait TKDN. Saat ini aturan TKDN dilonggarkan.

Selain itu, Dioco mengatakan pendapatan negara dari industri minyak dan gas akan mencapai $12,7 miliar pada Oktober 2024. Dia mengatakan jumlah tersebut akan sesuai dengan target tahun ini sebesar $12,9 miliar.

Oleh karena itu, ia gembira pendapatan negara dari minyak dan gas bumi akan mencapai $14 miliar pada akhir tahun 2024.

“Alhamdulillah, kami memperkirakan pendapatan negara akan melebihi $14 miliar pada akhir tahun ini,” kata DiCoco.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel