Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan persetujuan Rencana Pengembangan (PoD) Blok Andaman Selatan Tahap 1 yang akan diputuskan pada akhir tahun ini. Persetujuan PoD ini fokus pada sumur eksplorasi Tangkulo-1. Berdasarkan perkiraan awal, diperkirakan sumur Andaman Selatan akan mulai beroperasi pada tahun 2028. 

“Hasil diskusi awal kami dengan Mubadala, ada kemungkinan dimulai dari Tangkulo Tahap 1,” kata Wakil Direktur Pengelolaan Wilayah Eksplorasi, Pengembangan, dan Operasi SKK Migas Benny Lubiantara dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (19/1). /7). . /2024). 

Benny mengatakan percepatan PoD akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari sumur Tangkulo-1 dan dilanjutkan ke prospek lain di blok Andaman Selatan. 

Selain itu, Benny mengatakan percepatan produksi PoD akan serius diterapkan pada beberapa sumur eksplorasi yang baru ditemukan seperti Layaran-1 dan Layaran-2. 

“Pelayanannya masih terbatas pada Tahap 1 karena belum bisa semuanya, sehingga kemungkinan Tangkulo-1 akan dikembangkan terlebih dahulu,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, Mubadala Energy mulai mematangkan rencana pemanfaatan sejumlah penemuan yang berhasil dilakukan di beberapa wilayah kerja (WK) di perairan dalam Andaman. 

Sementara itu, Mubadala terus melakukan pengeboran sumur eksplorasi dan appraisal untuk menjaga momentum keberhasilan eksplorasi di Cekungan Sumatera Utara. 

Adnan Omar Bou Fatem, wakil presiden teknologi operasional Mubadala Energy, mengatakan pada diskusi panel IPA Convex ke-48 ICE BSD City, “Kami sedang mendiskusikan beberapa opsi pengembangan dan kami sedang melihat beberapa penemuan seperti Timpan, Layaran dan “Anda harus berpikir tentang hal itu,” katanya. sebelum. 

Mubadala diketahui menemukan potensi gas lebih dari dua triliun kaki kubik (Tcf) di Tangkulo-1 di WK Andaman Selatan. Penemuan ini sekaligus menjadi keberhasilan eksplorasi kedua setelah sumur Layaran-1 dengan potensi gas 6 Tcf yang ditemukan Mubadala pada pertengahan Desember 2023. 

Dengan kepemilikan 80% saham di blok South Andaman, Mubadala Energy saat ini merupakan pemegang areal bersih terbesar di wilayah pesisir utara Pulau Sumatera. 

Penemuan ini membuka potensi lebih besar di blok Andaman Selatan bagian selatan dan mengindikasikan adanya tambahan cadangan gas serbaguna di formasi sekitarnya. 

Bersama dengan sumur Layaran-1, penemuan ini meningkatkan jumlah cadangan perantara dan memungkinkan Mubadala Energy melanjutkan pertumbuhan organik melalui kegiatan eksplorasi dan penilaian lebih lanjut di area tersebut. 

“Kami tidak ingin kehilangan momentum, dan kami ingin terus melanjutkan eksplorasi dan evaluasi sambil mengeksploitasi seluruh cekungan,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta agar produksi gas dari beberapa lapangan di Laut Andaman bisa dimulai secara sungguh-sungguh mulai tahun 2027.  

Permintaan itu disampaikan Arifin menyusul keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi kedua oleh Mubadala Energy di blok South Andaman pada awal Mei 2024. 

“Kami minta Mubadala mempercepat pengerjaannya. Kami ingin seluruh KKKS (pelaksana kontrak kerjasama) di luar sana bersatu. Kalau sendirian mungkin tidak,” kata Arifin saat ditemui usai IPA Convex ke-48.

Selain Andaman Selatan, Mubadala berhasil melakukan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1, bagian dari blok Andaman II yang dioperasikan Harbour Energy melalui anak usahanya Premier Oil, pada pertengahan tahun 2022 untuk mengetahui potensi cadangan migas. 

Saat itu, Premier Oil telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 di kedalaman air 4.245 kaki. Sumur tersebut dibor secara vertikal hingga kedalaman total 13.818 kaki di bawah laut. Pengujian menunjukkan sumur mengalirkan 27 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). 

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.