Bisnis.com, JAKARTA – Evergrande, raksasa pengembang real estate asal China, mengumumkan tim likuidasi sedang berupaya mendapatkan kembali dana senilai 6 miliar USD atau sekitar 97 triliun rupiah (kurs Perkiraan kurs: 16.169 rupiah) dari beberapa pihak, termasuk. Pendirinya, Hui Ka Yan.

Berdasarkan laporan Bloomberg, Selasa (6/8/2024), Evergrande juga akan membekukan dividen dan gaji Hui Ka Yan. Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan sebagian kecil investasi para kreditur.

Selain Hui Ke Yan, dana dividen dan remunerasi mantan CEO Evergrande Xia Hejun, mantan CFO Pan Darong, dan mantan istri Hui Ding Yumei juga masuk dalam daftar penangkapan.

Sementara itu, langkah ini diambil 6 bulan setelah Pengadilan Tinggi Hong Kong memberikan perintah likuidasi kepada Evergrande, yang merupakan awal dari salah satu tuntutan likuidasi terbesar di Tiongkok.

Menyusul putusan tersebut, pengadilan menunjuk dua direktur utama perusahaan konsultan restrukturisasi Alvarez & Marsal Inc. menjadi satu kesatuan. 

Keputusan untuk menahan pendapatan dividen dan memberi kompensasi kepada pejabat Evergrande tertentu adalah langkah formal pertama yang diambil oleh likuidator untuk memulihkan sejumlah aset.

Andrew Chan, analis Bloomberg Intelligence, menjelaskan Hui Ke Yan masih memiliki sejumlah besar aset yang disembunyikan di luar negeri sehingga sulit untuk disita.

“Hui dan lainnya mungkin menyembunyikan aset di luar negeri yang tidak dapat disita di dalam negeri dan tidak jelas berapa banyak yang tersisa,” kata Chan, Selasa (6/8/2024). 

Kondisi semakin sulit setelah terungkap Hui Ke Yan mendapat perlakuan khusus dari polisi Tiongkok pada September 2023. Hui disebut ditahan di tempat khusus.

Sementara itu, mantan istri Hui Ka Yan juga terlibat kasus ini karena diketahui memiliki 5,99% saham Evergrande. Setelah resmi bercerai, Ding mendaftar sebagai pemegang saham pihak ketiga yang independen. 

Karena masih banyak tanda tanya dan krisis yang harus diselesaikan, Evergrande mengatakan belum ada kepastian berapa lama proses pemulihan aset akan selesai. 

Selain itu, regulator belum bisa memberikan kepastian jumlah akhir yang akan dikembalikan, sementara untuk saat ini, saham Evergrande masih ditangguhkan di bursa Hong Kong.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA