Bisnis.com, Jakarta – Otoritas Ibu Kota Indonesia (OIKN) mengindikasikan bahwa investasi pertama di bawah Presiden Prabowo Subiano akan dilakukan pada tahun ini.

Adalah Deputi Eksekutif Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Dennis H. dikatakan oleh Sumadilaga. Dimana beliau juga menceritakan saat ini sedang dipersiapkan proses investasi lahannya.

“Iya, kita sedang mempersiapkan [kesuksesan investasi IKN pertama Prabovo]. Menurut saya mungkin masih ada [tahun ini], sudah ada,” ujarnya, Rabu (30/10/2024). Kompleks DPR RI.

Sayangnya, Dennis tidak memberikan informasi mengenai kawasan investasi IKN yang akan ditanam lebih awal di era Prabowo. Namun, dia meyakinkan bahwa wilayah ini akan tetap beragam seperti sebelumnya.

“Tahun ini adalah waktu untuk menggabungkan [sektor],” katanya.

Sebelumnya, groundbreaking investasi IKN terakhir dilakukan pada 25 September 2024. Upacara tersebut sekaligus merupakan peletakan batu pertama investasi IKN yang terakhir dilakukan oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Menariknya, keberhasilan investasi terbaru Jokowi membuat tiga investor asing turut menyumbang modal ke IKN. 

Dari ketiga investor asing tersebut, hanya satu investor asing yang akan berinvestasi melalui skema penanaman modal langsung, sedangkan dua investor asing lainnya akan berinvestasi di IKN melalui skema kerjasama menjalin kemitraan dengan perusahaan lokal.

Berdasarkan catatan bisnis, investor asing yang langsung menyuntikkan dana ke IKN adalah Delonix, perusahaan asal China. Nantinya, Delonix akan membangun kawasan mixed use yang mencakup mal, hotel, dan apartemen. 

Sedangkan dua investor asing lainnya berinvestasi di IKN bekerja sama dengan pengusaha lokal Indonesia. Kedua investor tersebut adalah sekolah independen Australia dan Magnum Estate, perusahaan properti Rusia. 

Total dana asing yang ditanam di IKN mencapai 950 miliar. Rinciannya, dana senilai Rp 300 miliar akan disalurkan Magnum Estate. Lalu, nilai investasi Delonix sebesar Rp 500 miliar dan Australian Independent School mendanai hingga Rp 150 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel