Bisnis.com, Jakarta – Raksasa migas asal China, Sinopec, menggandeng PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk mengembangkan proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) di sejumlah bekas wilayah migas yang dikelola Pertamina.
Saat ini, status kerja sama kedua perusahaan sedang dalam tahap proses otorisasi keterbukaan data, sesuai dengan perjanjian kerahasiaan (CA) antara Pertamina dan Sinopec.
Selanjutnya, Sinopec akan menurunkan tim teknis untuk mempelajari lima lapangan Pertamina guna menentukan opsi lapangan dan teknologi yang akan diterapkan pada masing-masing lapangan.
“Hal ini sesuai arahan Menteri ESDM, bahwa Ditjen Migas, SKK Migas dan Pertamina berkolaborasi mendorong kerja sama dengan perusahaan China agar lebih cepat berjalan,” kata Direktur Hulu Migas. Pengembangan Bisnis Gas Ariana Soemanto di Batang, Jawa Tengah melalui siaran persnya, Sabtu (27/7/2024).
Sedangkan pilihan mekanisme kerja sama komersial yang dilakukan kedua perusahaan adalah model kerja sama operasi (KSO) baru atau modifikasi antara Pertamina dan Sinopec, yang berdasarkan evaluasi merupakan skema yang lebih cepat, fleksibel, dan tetap menarik.
Berdasarkan data SKK Migas, pemerintah menawarkan 12 proyek EOR dalam negeri dengan potensi cadangan diperkirakan mencapai 951 juta barel tangki (MMSTB). Sebagian besar blok migas dimiliki oleh PHE.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pemerintah mendorong kerja sama ketiga perusahaan China tersebut dengan PHE. Menurut Dwi, ketiga perusahaan China tersebut sudah berpengalaman dalam proyek EOR.
“Mereka punya teknologinya sehingga sangat tertarik untuk menangkap potensi EOR di Indonesia yang bermitra dengan Pertamina dan KKKS lainnya,” kata Dwi saat RDP bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (6/6/2024).
Sedangkan EOR merupakan metode yang diterapkan untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak jika metode pemulihan primer dan sekunder tidak lagi efisien dalam menguras minyak.
Sementara itu, baru-baru ini PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi mengambil keputusan investasi akhir (FID) untuk proyek Lapangan Minas Fase-1 (Zona-A), Chemically Enhanced Oil Recovery (EOR) Blok Rokan.
Proyek dengan nilai investasi Rp 1,48 triliun ini telah menyetujui rencana pengembangan atau development plan (PoD) hingga akhir tahun 2023.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel