Bisnis.com, JAKARTA – Pada tanggal 14 Juli 1789, Hari Bastille diperingati di Prancis. Hari nasional ini memiliki sejarah penting bagi masyarakat negara tersebut.
Menurut Britannica dan Hindustan Times, jatuhnya Bastille merupakan simbol patriotisme Prancis. Peristiwa ini juga sering dikaitkan dengan slogan revolusioner “Azadi, tikali, birati” (kebebasan, kesetaraan, persaudaraan). Slogan ini kemudian menjadi slogan nasional Perancis.
Hari Bastille adalah penyerbuan penjara Bastille, yang mengawali Revolusi Perancis. Peristiwa ini menimbulkan perasaan bahwa revolusi bisa dilakukan oleh rakyat biasa, sesuatu yang dirasakan di seluruh dunia.
Pentingnya hari ini harus dipahami dalam sejarahnya. Di bawah ini ringkasan peristiwa Bastille, 14 Juli 1789. Berita Perancis dan pandangan tentang penjara Bastille
Bastille Saint-Antoine adalah benteng abad ke-5 yang diubah menjadi penjara pada tahun 1657. Namun, saat Bastille diserbu, saat itu hanya ada tujuh narapidana yang tidak memiliki kepentingan politik.
Lantas, mengapa warga Prancis menyerang penjara kosong menjadi masalah besar?
Menurut Britannica, Bastille adalah “simbol” kekuasaan kerajaan. Bagi orang Prancis, kejahatan terburuk raja terjadi di Bastille. Banyak dari kejahatan ini serius, namun Perancis tidak mengetahuinya pada saat itu.
Ketika rakyat jelata merobohkan Bastille, Prancis paham; bahwa bahkan kekuasaan raja yang brutal pun dapat digulingkan. Dengan menyerbu Bastille, rakyat jelata juga mampu mengobarkan Revolusi Perancis. Sejarah Penyerbuan Bastille
Pada tanggal 17 Juni 1789, rakyat jelata membentuk badan perwakilan yang disebut Majelis Nasional untuk membantu menyusun konstitusi Perancis. Masyarakat – khususnya warga Paris – memberikan dukungan besar terhadap lembaga tersebut.
Awalnya Raja Louis XVI menolak Parlemen, namun ia harus menerimanya. Sebagai tanggapan, raja memecat menteri keuangan, Jacques Necker, yang merupakan pendukung Majelis Nasional.
Berita ini membuat takut masyarakat umum Perancis, bahwa kesempatan mereka untuk berpartisipasi di negara tersebut mungkin akan hilang. Banyak kegiatan yang diadakan untuk mendukung Parlemen.
Acara tersebut juga menyertakan kerumunan di depan kastil/penjara Bastille. Menurut Britannica, 900 orang berkumpul untuk mendapatkan bubuk mesiu dan senjata untuk kastil tersebut.
Ketika keadaan memanas, terjadi baku tembak antara orang-orang bersenjata dan pasukan kerajaan. Mereka yang masuk lebih awal menggunakan bubuk mesiu, menyandera 7 orang dan melucuti senjata pasukan lawan.
Dua hari kemudian, Raja Louis XVI mengangkatnya kembali sebagai menteri keuangan. Namun, penyerbuan Bastille adalah salah satu landasan Revolusi Perancis.
Karena sejarah kolonialnya, Perancis memiliki pengaruh yang kuat di banyak belahan dunia. Perancis dan negara-negara berbahasa Perancis lainnya merayakan Hari Bastille dengan cara mereka sendiri yang unik. Perayaan Hari Bastille di seluruh dunia
Secara resmi, Hari Bastille dikenal di Perancis sebagai “Fête nationale française” (Pesta Perancis) atau “le quatorze juillet” (Empat Juli).
Perancis merayakan Hari Bastille setiap tahun sejak tahun 1790. (“Selamat tanggal 4 Juli!”) terkait dengan perayaan Hari Bastille di Prancis.
Beberapa kegiatannya antara lain pidato politisi, parade militer, dan api unggun untuk merayakan hari tersebut.
Di belahan dunia lain, Polinesia Perancis (French Polynesia) sebagai negara Perancis – dan bekas jajahannya – merayakan Hari Bastille dengan budayanya sendiri. Pada masa kolonial, masyarakat mengadakan tarian tradisional, tarian, dan perlombaan olah raga selama satu hari dalam setahun.
Seiring berjalannya waktu, acara ini dicampur secara budaya dengan festival Polinesia Prancis, “Heiva i Tahiti”. Festival ini juga dirayakan pada bulan Juli.
Di negara lain, terutama di negara dengan populasi penutur bahasa Perancis yang besar, Hari Bastille dirayakan di konsulat/kedutaan besar Perancis. Contohnya adalah Belgia, Kanada, dan Hongaria. Biasanya ada hidangan tradisional Prancis, nyanyian dan tarian, serta api unggun. (Ilma Rayhana)
Temukan lebih banyak berita dan artikel di Google Berita dan Jaringan WA