Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat pelunasan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp76,4 triliun kepada 1,5 juta peminjam sepanjang Januari 2024 hingga Mei 2024.

Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia Supari mengatakan jumlah tersebut setara dengan 46,33% dari total pelunasan KUR BRI tahun 2024 yang berarti Rp 165 triliun. 

BRI dapat menjaga kualitas pinjaman KUR yang diberikan sesuai dengan besarnya pelunasan KUR. Hal ini tercermin dari NPL KUR BRI yang terjaga pada kisaran 2%, ujarnya dalam keterangannya, Minggu (14/7/2024).

Supari mengungkapkan BRI mempunyai strategi untuk membendung NPL KUR BRI dengan mendorong pertumbuhan peminjam secara selektif, kenaikan suku bunga, dan pengelolaan pinjaman online dan offline yang ketat.

BRI ke depan berharap dapat mendorong kebijakan yang memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, karena kedua faktor inilah yang menjadi pendorong tumbuhnya kredit UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di tengah krisis ekonomi. kondisi.

Di sisi lain, pengembalian KUR BRI tahun ini juga diperkuat dengan memperluas jangkauan penerima baru. Tahun ini, perseroan akan menyalurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari total pipeline 7 juta. 

“Kami berencana meningkatkan pelanggan lama kami menjadi sekitar 2 juta,” tambah Supari.

Supari menegaskan, secara umum strategi BRI ke depan akan fokus pada pemberdayaan sebelum pembiayaan. 

“Sebagai bank yang didedikasikan untuk UMKM, BRI memiliki sistem pendukung yang menginisiasi integrasi dari pedesaan menjadi terhubung,” ujarnya.

Sementara terkait KUR, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aerlanga Hartarto akan mengkaji cara lain untuk meningkatkan credit history bekerja sama dengan pengelola yang belum memutuskan untuk menggunakan pembatasan tersebut.

Sebab, pada akhir Juni lalu, Airlanga menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan kepada OJK untuk mengajukan perpanjangan pinjaman hingga 2025. 

“Iya kita lihat [terjadi atau tidak]. Kita akan pelajari, ada cara lain [selain memperpanjang penangguhan], dan kita lihat rencana KUR-nya,” ujarnya usai Kebijakan Satu Peta 2024. KTT di St. Regis, Kamis (11/7/2024).  

Airlanga menjelaskan, pihaknya akan fokus pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena ada permintaan dari pihak asuransi untuk menambah cadangan. Ingat, beberapa perusahaan asuransi kredit mengenakan biaya tambahan. 

Dengan kata lain, jika pemberi pinjaman ingin menambah jumlah uangnya, berarti ada kemungkinan pinjaman sulit. 

“Awalnya kami melihat masyarakat menengah, tapi sepertinya masyarakat menengah ke bawah, pihak perbankan sangat menentang. Tentu kita akan lihat langsung KURnya,” ujarnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel