Bisnis.com, Jakarta – Tingginya tingkat polusi di kota-kota besar saat ini bisa membuat paru-paru terasa kotor. Ketika paru-paru menjadi kotor, efisiensinya menurun dan berbagai penyakit lebih mungkin terjadi. 

Dr. Dr. Beliau adalah dokter spesialis paru di Rumah Sakit Paru Rotinsulu. Nina Aristiana menjelaskan, paru-paru merupakan organ dalam tubuh yang berguna untuk menyalurkan oksigen ke darah dan sel-sel tubuh. 

Oksigen ini kemudian digunakan oleh sel untuk menghasilkan energi, memungkinkan manusia melakukan semua aktivitas penting untuk berfungsi, termasuk berkedip, berbicara, mendengar, makan, dan berjalan.

Ketika fungsi paru-paru terganggu dan transportasi oksigen terganggu, tubuh memproduksi lebih sedikit energi sehingga membuat Anda mudah lelah dan lelah, serta metabolisme terhambat.  Ciri-Ciri Paru-Paru Bening

Sedangkan paru-paru yang bersih menurutnya adalah keadaan tidak adanya kontaminasi bakteri atau patogen dari luar, tidak adanya kontaminasi dari bahan pengiritasi pernafasan, tidak adanya penyakit seperti sel kanker, dan tidak adanya kelebihan cairan akibat penyakit lain seperti penyakit jantung dan ginjal. . 

Selain itu, paru-paru yang bersih secara anatomi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan ditandai dengan warna merah jambu dan hanya dapat dilihat melalui otopsi atau pembedahan. 

“Orang dengan paru-paru yang bersih mampu mengembangkan paru-parunya secara memadai untuk menyalurkan oksigen sebanyak mungkin ke darah, membuat mereka cenderung tidak lelah atau sesak napas saat beraktivitas, dan tubuh mereka menjadi lebih kuat dan sehat. Apalagi saya jarang batuk,” jelasnya, Rabu (19 Juni 2024).

Sebaliknya, paru-paru yang kotor akan berubah warna menjadi hitam. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi kronis akibat merokok, polusi udara, debu industri, dan fibrosis yang menyebabkan paru-paru menjadi gelap dan mengecil.

Dokter. Nina menjelaskan, saluran pernafasan memiliki rambut atau silia yang berdenyut dan lapisan tipis yang disebut epitel. Lapisan ini mengandung kelenjar yang menghasilkan lendir dan mungkin merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap bahan iritan yang masuk ke paru-paru. 

“Jika silia Anda rusak, misalnya karena asap rokok atau polutan lainnya, maka silia tersebut tidak dapat lagi mengeluarkan lendir dan debu sehingga dapat menyebabkan Anda terus-menerus batuk,” lanjutnya. 

Sedangkan ciri lain dari paru-paru yang kotor dan rusak adalah tidak bisa lagi mengeluarkan dahak berlebih. Ini terjadi pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan bronkiektasis.  Lalu penyakit apa saja yang bisa terjadi pada paru-paru?

Dokter menjelaskan kondisi paru-parunya yang kotor. Nina, pasien mengeluh batuk-batuk, hemoptisis, nyeri dada, sesak napas, mudah lelah saat beraktivitas, dan gejala non paru seperti demam dan kehilangan nafsu makan. 

Apalagi, paru-paru yang kotor dapat menimbulkan penyakit baik menular maupun tidak menular. Penyakit yang disebabkan oleh autoinfeksi adalah sebagai berikut:

– Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) seperti batuk dan pilek

– bronkitis

– Radang paru-paru

– Tuberkulosis paru-paru

– Abses atau edema paru 

– Mikosis atau jamur pada paru-paru

– Infeksi yang sering menyebabkan dilatasi saluran napas atau bronkiektasis pada bronkus kecil. 

Sedangkan mengenai non-infeksi adalah sebagai berikut.

– Penyakit paru obstruktif kronis

– asma

– Fibrosis paru

– Penyakit paru akibat kerja seperti silikosis dan asbestosis

Dokter, jangan biarkan paru-parumu kotor. Nina menganjurkan penggunaan masker, terutama bagi pekerja yang memiliki penyakit paru-paru. Kemudian gunakan filter udara dan ganti filter udara sesering mungkin.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.