Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengumumkan keputusannya untuk menetapkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada kisaran Rp15.300 hingga Rp15.300 dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. 15.900. 

Melihat kondisi penutupan perdagangan hari ini, rupiah ditutup pada level Rp 16.430 per dolar AS. Jauh dari target pemerintah sebesar Rp 15.000 dan targetnya tahun depan. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, tujuan yang ditetapkan pemerintah tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga terlihat dalam jangka panjang. 

“Kita [Indonesia] sekarang sedang menghadapi tekanan, tapi dalam jangka menengah itu untuk APBN 2025, jadi horizon kita cukup panjang, tidak hanya pada hari atau minggu ke depan, tapi juga pada akhir tahun 2025,” ujarnya. . . Wartawan di kompleks Parlemen, Kamis (20/6/2024). 

Febrio menjelaskan, keputusan menargetkan nilai tukar pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto mempertimbangkan berbagai faktor, terutama faktor global yang masih ketat. 

Di sisi lain, Federal Reserve (Fed) berpeluang memberi sinyal penurunan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) sebanyak satu kali pada kuartal keempat tahun 2024. 

Pihaknya pun berkonsultasi dengan Bank Indonesia (BI) mengenai anggapan tersebut sebagai pihak yang berwenang menjaga stabilitas nilai tukar. 

“Kami akan mendukung strategi BI, namun di sisi lain kami melihat kebijakan yang diambil sudah pasti memprediksi apa yang terjadi di pasar dunia,” kata Febrio. 

Ketika rupee kembali melemah pada bulan lalu setelah BI sebelumnya menaikkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6,25% pada bulan April, BI memutuskan untuk mempertahankannya pada rapat Governing Council (RG) hari ini. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut sejalan dengan kebijakan moneter yang mendukung stabilitas, serta langkah preventif dan lanjutan untuk memastikan inflasi tetap terkendali pada sasaran 2,5 ± 1% pada tahun 2024 dan 2025. .

“Kebijakan ini didukung oleh penguatan operasi moneter untuk memperkuat stabilitas rupee dan masuknya modal asing,” ujarnya. 

Berikut adalah rincian asumsi makroekonomi utama untuk tahun 2025

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel