Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Ritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) buka suara terhadap rupiah yang terus melemah hingga Rp 16.405 per dolar AS. Manajemen ERAA mengaku telah mengantisipasi dampak pelemahan rupee.
Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula menjelaskan, saat ini sebagai perusahaan, ERAA memiliki porsi pembelian lokal yang lebih besar dibandingkan impor. Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak pelemahan rupee.
“Dari sisi bisnis, porsi pembelian lokal kita lebih besar dibandingkan impor,” kata Hasan, dalam paparan publik, Rabu (19/6/2024).
Untuk ekspansi tahun ini, Wakil Direktur Jenderal ERAA Joy Wahyudi mengatakan pihaknya akan mencegah perluasan toko ritel pada tahun ini. Namun ERAA akan cukup agresif dengan memperluas ekspansinya ke beberapa brand yang perkembangannya sangat baik, seperti Era Blu Elektronik, JD Sport dan Grand Lucky.
“Jumlah tokonya akan kami perlambat sedikit, terutama Erafone,” kata Joy.
Lanjutnya, dengan rencana ekspansi ini, ERAA akan mengurangi belanja modal (capex) dari tahun lalu. Namun Joy tidak merinci anggaran belanja modal ERAA tahun ini. Tahun lalu, ERAA menganggarkan belanja modal hingga Rp700 miliar.
Hingga kuartal I 2024, Joy menjelaskan ERAA mengeluarkan investasi sebesar Rp 173 miliar. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 232 miliar.
Direktur ERAA Jong Woon Kim mengatakan untuk lini bisnis vertikal dan digital, tahun ini ERAA akan membuka kurang lebih 150 toko baru.
“Selain Era Blu sekitar 50 toko. Total kami akan membuka 200 toko,” kata Jong Woon.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA