Bisnis.com, JAKARTA – Emiten transportasi dan logistik milik taipan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menargetkan pertumbuhan laba mencapai dua digit pada tahun ini. Sejumlah strategi pun disusun.

Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan ASSA secara umum menargetkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi pada tahun ini pada kisaran 5% hingga 10%. Perseroan juga berharap dapat menutup tahun 2024 dengan meraih pertumbuhan laba bersih sebesar dua digit.

“Didukung oleh prospek pertumbuhan bisnis logistik yang terus berlanjut dan hasil positif yang kami peroleh pada semester pertama tahun ini, kami optimis pendapatan segmen logistik mampu tumbuh double digit,” kata Prodjo dalam keterangan tertulisnya, Kamis. (22/8/2024).

ASSA pun menyiapkan sejumlah strategi. ASSA mencakup mis. faktor keberhasilan dalam menyelesaikan bisnis logistik akhir, salah satunya adalah layanan logistik ramah lingkungan. 

Perseroan juga fokus untuk terus mengembangkan layanan bisnis logistik untuk menyasar pasar korporasi atau business to business (B2B). Dalam hal ini, ASSA mengembangkan layanan solusi logistik terintegrasi melalui anak perusahaan ASSA bernama CargoShare.

Melalui CargoShare, ASSA telah menerapkan logistik ramah lingkungan dengan menyediakan kendaraan listrik (EV) untuk layanan logistik. Terkait penerapan green logistic, ASSA telah menyediakan mobil EV jenis Van untuk melayani penyedia solusi di bidang kesehatan, PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL).

Tidak hanya melalui penggunaan mobil listrik, ASSA juga terus mendukung industri hijau melalui berbagai kegiatan operasional, seperti penggunaan panel surya, penghematan konsumsi listrik yang tidak perlu, aktif melakukan uji emisi seluruh kendaraannya dan kebutuhan operasional lainnya, terus berlanjut. untuk ditingkatkan.

Selain itu operasional perusahaan juga dimaksimalkan melalui pemanfaatan teknologi, salah satunya Transportation Management System (TMS) yang dikembangkan oleh CargoShare Technology.

ASSA Group juga mengandalkan Coldspace, yang menawarkan solusi logistik rantai dingin terintegrasi yang menyeluruh. ASSA juga menambah kapasitas cold storage di Bali pada Mei lalu.

Sementara itu, mengutip laporan keuangannya, ASSA mencatatkan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp128,42 miliar pada semester I/2024, tumbuh 84,58% secara tahunan (year-on-year). Meski pendapatan ASSA turun dari Rp2,38 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp2,36 triliun pada Juni 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel