Bisnis.com, BALIKPAPAN – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) dan PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) mendukung kontribusi dari fee-based income atau pendapatan berbasis komisi untuk menjaga profitabilitas hingga akhir tahun 2024. 

Meski Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya menjadi 6% pada bulan lalu, tepatnya pada September 2024, namun para bankir dan pengamat sepakat bahwa ada jeda waktu sekitar 4 bulan sebelum perubahan suku bunga mempengaruhi kinerja perbankan.

Dari sisi bankir, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) Yuddy Renaldi mengatakan sambil memantau perkembangan suku bunga saat ini, khususnya deposito, penurunan BI rate yang diijinkan perbankan dari sisi biaya pendanaan.

Menurut dia, tekanan tersebut mereda karena suku bunga yang diberikan kepada nasabah diturunkan secara bertahap.

“Pendapatan bunga bersih atau net interest income [pendapatan bunga bersih], berangsur pulih seiring turunnya suku bunga acuan,” kata Bisnis, Minggu (10/6/2024).

Namun, kata Yuddy, revaluasi ini tidak serta merta berlaku untuk seluruh nasabah karena revaluasi dilakukan sesuai dengan jatuh tempo tabungan, khususnya instrumen deposito.

Oleh karena itu, bank terus mendukung pendapatan berbasis biaya (fee-based income) untuk mengimbangi tekanan suku bunga bersih. Meski begitu, kepemilikan saham FBI di BJB sendiri masih terbilang kecil dibandingkan pendapatan bunganya.

“Hingga saat ini, fee based revenue BJB terus tumbuh positif, naik 12,8% year-on-year pada Agustus 2024. Digitalisasi dan transaksi e-channel menjadi pendorong pertumbuhan [FBI],” ujarnya.

Yuddy mengantisipasi tren peningkatan fee income, terutama dari saluran digital, bahkan menurutnya, porsi FBI terhadap bottom line bank akan terus meningkat. 

Hal senada juga diungkapkan Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) Efdinal Alamsyah mengatakan secara umum iuran berbasis pendapatan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan bank. 

“Jika imbal hasil bunga tidak bisa lebih baik, maka pendapatan dari layanan seperti transaksi, retribusi nasabah, dan produk perbankan lainnya akan menjadi sangat penting,” kata Bisnis, Minggu (10/6/2024).

Bank Oke mencatatkan peningkatan signifikan pada pendapatan lain-lain termasuk pendapatan fee pada September 2024 yakni sebesar 298% dibandingkan posisi akhir Desember 2023.

“Namun porsi pendapatan lain-lain [termasuk fee income] terhadap total pendapatan hanya berkisar 2%,” jelasnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel