Bisnis.com, JAKARTA – Produsen suku cadang mobil Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) merencanakan strategi untuk mendorong penjualan ekspor pada kuartal II 2024, di tengah pasar otomotif dalam negeri pada tahun ini.

Direktur Astra Otoparts Sophie Handili mengatakan pada enam bulan pertama tahun 2024, perseroan mencatatkan peningkatan penjualan ekspor seiring dengan meningkatnya permintaan dari negara tujuan ekspor.

Sementara itu, AUTO mencatatkan pertumbuhan ekspor di saat pasar otomotif dalam negeri sedang melemah. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan grosir mencapai 408.012 pada semester I 2024, turun 19,4% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 506.427.  

Sementara penjualan ritel tercatat sebanyak 431.987 unit pada kuartal I 2024, turun 14% dibandingkan 502.533 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, menurut Sophie, melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar juga berdampak positif terhadap ekspor. Perusahaan juga mengembangkan portofolio produk suku cadang mobil di berbagai negara eksportir. 

Melihat laporan keuangan triwulan I tahun 2024, penjualan ekspor komponen Astra Otoparts meningkat 54,29% YoY menjadi $819,01 miliar dibandingkan triwulan I tahun 2023 sebesar $530,8 miliar.

Hingga saat ini, aktivitas distribusi suku cadang mobil perseroan telah mencakup baik di dalam maupun luar negeri, antara lain Asia, Timur Tengah, Amerika, Eropa, dan Afrika. Kedepannya, perusahaan mungkin akan memperkenalkan negara ekspor baru.

“Kami juga terus mencari peluang ekspor baru ke negara-negara berkembang untuk meningkatkan penjualan ke depan,” kata Sophie kepada Bisnis, Senin (8 Mei 2024).

Perlu diketahui, dalam bisnisnya, Astra Otoparts menjalin kerja sama dengan pemasok suku cadang mobil di seluruh dunia. Misalnya saja pabrikan asal Jepang seperti Denso, Aisin dan Akebono. Kemudian produsen ban Italia Pirelli pindah ke Visteon Group China.

Sejauh ini, perseroan telah memproduksi suku cadang mobil untuk kendaraan roda dua, roda empat, dan kendaraan niaga, termasuk kendaraan listrik (EV).

Untuk kendaraan roda dua dan niaga, portofolio produk AUTO meliputi piston mesin, katup mesin, filter udara, filter bahan bakar, transmisi dan girboks.

Sedangkan untuk kendaraan roda dua, portofolio produk AUTO meliputi rantai sepeda motor, aki sepeda motor, peredam kejut, pipa knalpot mobil, dan bantalan.

Dilihat dari kinerja keuangannya, laba bersih AUTO meningkat 26,48% year-on-year (YoY) menjadi Rp 1,01 triliun dibandingkan 6 bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp 801,55 miliar. 

Di sisi lain, pendapatan AUTO mengalami sedikit penurunan sebesar 2% menjadi 9,19 triliun USD, dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 9,38 triliun USD. 

Khusus dari sisi segmen, pendapatan AUTO ditopang oleh output suku cadang mobil senilai 5,25 triliun, disusul segmen penjualan senilai 4,66 triliun. Pendapatan tersebut dikurangi biaya pembuangan sebesar Rp731,06 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channels