Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Seabank Indonesia, bank digital milik induk Shopee, Sea Group, berencana meluncurkan pinjaman langsung melalui aplikasi pada akhir tahun ini. Seabank juga menawarkan suku bunga rendah untuk ini.

Presiden dan CEO SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan program pinjaman langsung sudah mulai berjalan dalam bentuk lunak. Namun, ini hanya dapat digunakan oleh beberapa nasabah, selain itu terbatas pada aplikasi Sebank.

“Belum semua pelanggan bisa mengakses aplikasi tersebut. Rencananya kami akan merilisnya pada kuartal keempat tahun 2024,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (05/06/2024).

Fitur-fitur ini kemudian akan tersedia untuk semua pengguna Seabank di aplikasi. Dalam formulir pengajuannya, ia bisa meminta pinjaman tanpa menggunakan pihak ketiga atau rekanan.

Selain menawarkan layanan, Seabank juga menawarkan biaya rendah. “Lebih rendah dibandingkan P2P [fintech peer to peer lending], lebih rendah 2% per bulan,” kata Sasmaya.

Chief Strategy Officer SeaBank Indonesia Junedy Liu mengatakan sejauh ini Seabank paling banyak menyalurkan pinjaman atau 90% melalui ekosistem Shopee. Ada banyak layanan pinjaman di Shopee dimana Seabank menjadi pemberi pinjaman, seperti SPayLater, SPinjam atau pinjaman tunai untuk merchant.

Sisa kredit selanjutnya disalurkan melalui kemitraan atau channeling dengan fintech p2p lending. Distribusi langsung direncanakan untuk masa depan.

Sedangkan pada akhir tahun 2023, Seabank telah melunasi pinjaman sebesar Rp 17,88 triliun pada tahun 2023, meningkat 12,55% year-on-year (YoY).

Sementara itu, kualitas kredit perbankan membaik dengan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto turun dari 2,03% pada tahun 2022 menjadi 1,77% pada tahun 2023. NPL netto meningkat dari 0,13% menjadi 0,16%.

Kemampuan bank dalam menyalurkan pinjaman ditopang oleh dana, dimana Seabank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 208,1 triliun pada tahun 2023, meski merugi 3,52% y/y.

Seabank juga berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 241,47 miliar pada tahun 2023, namun mewakili 10,31% y/y dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 269,22 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel