Business.com, Jakarta – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kmenkop UKM) mengumumkan Penyaluran Kredit Usaha (KUR) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2025.
Deputi Kementerian Koperasi dan PME (Kemencoop UKM) Julius, Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Koperasi dan UMU mengatakan, saat ini kami terus melaksanakannya, partai sedang bekerja seperti ini.
“Sedang berjalan, mudah-mudahan dalam beberapa tahun tahun depan [2025] bisa selesai,” kata Julius saat ditemui di kantor Kemenkop UKM, Senin (12/8/2024).
Berdasarkan hasil uji coba, Julius mengatakan strategi ini meningkatkan penyaluran KUR Selain itu, scoring menjaga rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) tetap berada pada level aman.
“Berdasarkan pengujian kami, ada peningkatan 5% dengan teknologi ini dan NPL-nya antara 5% hingga 6%,” ujarnya.
Mantan Menteri Persatuan dan pengusaha UMKM Teten Masduki mendorong perbankan untuk menerapkan pengaturan keuangan agar UMKM bisa mendapatkan pembiayaan melalui program KUR. Usulan tersebut diharapkan dapat mempercepat implementasi alokasi KUR sebesar Rp 300 triliun.
Teten mengatakan, sudah ada 145 negara yang menerapkan rencana tersebut. Dalam peninjauan Kementerian Serikat dan PME sebanyak 72.000, penyaluran KUR ditingkatkan menjadi 5% melalui skema kredit.
Meski belum bersifat wajib bagi perbankan, Teten yakin skema tersebut bisa memudahkan akses pembiayaan bagi UMKM. Sebab, jika hanya mengandalkan data historis, akan banyak pelaku UMKM yang kesulitan pembiayaan.
“Karena kalau kita masih menggunakan data historis bank, 30.000 UMKM di negara kita belum punya akses ke bank, lalu bagaimana?” ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Senin (22/7/2024) kalau menunggu asetnya dulu. . ingin lakukan, maka kamu tidak akan mengerti [artinya].
Oleh karena itu, ia menilai Badan Jasa Keuangan (OJK) memerlukan dukungan kebijakan baik dalam melakukan reformasi perbankan maupun dalam penyaluran kredit.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel