Business.com, JAKARTA – Kenaikan harga biji kakao dituding dilakukan oleh konsumen distributor PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) berencana menaikkan harga produk yang mengandung coklat seperti Beng-Beng dan Choki Choki.
Direktur Mayora Inda Vardhan Atmaja mengatakan kategori makanan yang mengandung coklat sudah hampir tiga kali lipat terkena dampak tahun ini akibat kenaikan harga biji kakao. Oleh karena itu, harga disesuaikan untuk menjaga margin penjualan
Dalam pemaparan umum, Rabu (12/6/2024), beliau menyampaikan, “Kami mencermati margin produk untuk produk yang mengandung coklat dan banyak produk yang akan menetapkan harga di semester kedua.
Namun, Verdana mengatakan diversifikasi produk yang dilakukan Maiora diharapkan dapat memitigasi dampak kenaikan harga biji kakao sehingga meningkatkan kinerja usaha ke depan.
Produk makanan dan minuman kemasan Maiora Group antara lain Kopiko Candy, Roma Biscuits, Aster, Beng-Beng, Choki Choki, Torabica dan Energen.
Pada tahun 2024, MYOR mengelola laba bersih sebesar 7,2% YoY (YoY menjadi Rp 3,47 triliun YY).
April lalu, perseroan mengumpulkan laba bersih Rp 1,2 triliun Laba ini meningkat 49,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu
Peningkatan laba bersih perseroan didorong oleh kinerja penjualan yang naik 5,8% YoY menjadi Rp 10,83 triliun. Sementara itu, produsen merek Kopico dan Beng Beng meraup total keuntungan Rp2,96 triliun atau 6,3% YoY.
Sedangkan laba usaha tercatat sebesar Rp 1,36 triliun pada Januari-April 2024. Pendapatan ini meningkat sebesar 2,6% secara tahunan dibandingkan tahun lalu
Sekadar informasi, harga biji kakao dengan kontrak berjangka naik dua kali lipat dalam tiga bulan hingga mencapai rekor sebelumnya pada Maret 2024. Harga biji kakao terus meningkat selama dua tahun terakhir
Menurut Bloomberg, International Cocoa Institute memperkirakan produksi akan turun menjadi 374.000 ton pada tahun 2024 karena kurangnya permintaan. Produser Barry Calebatt juga memperkirakan selisihnya sekitar 500.000 ton.
Hal ini disebabkan terbatasnya pasokan kakao yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan harga lebih lanjut Pelaku pasar dan analis memperkirakan harga biji kakao bisa melebihi US$15.000 per ton sebelum akhir tahun ini.
————————–
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel