Bisnis.com, JAKARTA — Rangkaian dividen tahun 2024 untuk duo perusahaan Grup Sinarmas, INKP dan TKIM, akan memasuki periode tanggal pada Kamis (27/06/2024).

PT Indah Kiat Pulp & Paper  Tbk. (INKP) dan Pabrik Kertas PT Tjiwi Kimia Tbk. ( TKIM ) telah mendapat lampu hijau untuk membagikan dividen tahun buku 2023.

Sedangkan seri dividen tahun 2024 akan memasuki periode com date di pasar reguler dan pasar perdagangan pada Kamis (27/06/2024).

Chief Financial Officer Indah Kiat Pulp & Paper Kurniawan sebelumnya mengatakan, pemegang saham RUPST telah menyetujui penggunaan laba bersih sebesar US$16,83 juta setara Rp273,54 miliar atau Rp50 per saham sebagai dividen tunai kepada pemegang saham de

“Sebanyak US$16,83 juta akan dibagikan dengan kurs pada 31 Mei 2024 sebagai dividen tunai kepada pemegang saham,” kata Kurniawan dalam keterangan resmi, Rabu (19/05/2024).

Dividen tersebut memiliki rasio sebesar 4,09% dari total laba bersih yang tercatat sebesar 411,46 juta USD pada tahun 2023. Saham INKP saat ini berada pada harga Rp 8.800, sehingga jika kita asumsikan harga sahamnya, maka hasil dividen INKP tercatat sebesar 0,56%.

Selain dibagikan sebagai dividen, RUPS INKP juga menyetujui penggunaan dana sebesar US$10 juta atau setara Rp162,53 miliar sebagai cadangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sisa laba bersih setelah pajak selanjutnya dimasukkan sebagai laba ditahan atau laba ditahan.

Sementara itu, Direktur Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Arman Sutedja mengatakan rapat umum pemegang saham (RUSPT) menyetujui pembagian dividen sebesar USD 4,78 juta atau setara Rp 77,83 miliar.

“US$4,78 juta pada harga rata-rata BI pada 31 Mei 2024 atau Rp25 per saham sebagai dividen bagi pemegang saham,” kata Arman dalam keterangan resmi, Rabu (19/06/2024).

Dividen tersebut mempunyai rasio atau rasio dividen sebesar 2,77% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$172,01 juta. Laba per saham tercatat sebesar $0,0553.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel