Business.com, JAKARTA – Pimpinan Utama Muhammadiyah (PP) berjanji akan mengelola industri pertambangan (WUP) pemberian pemerintah tanpa merusak sifatnya.

Ketua Umum PP Mohammadi Hadar Nashir mengatakan, pihaknya tahu bahwa sumber daya alam Indonesia harus dilestarikan untuk kemaslahatan masyarakat.

Namun faktor lingkungan dalam pengelolaan sumber daya alam harus tetap diperhatikan agar tidak merusak lingkungan.

Dalam jumpa pers di Jagjakarta, Minggu (28/7/2024), Hadar mengatakan, “Kami ingin mengelola dengan pengelolaan pertambangan dan menjadi model pengelolaan pertambangan yang tidak merusak lingkungan.”

Hader mengatakan perusahaannya ingin mengelola tambang tersebut tanpa menimbulkan konflik dan perbedaan sosial.

Sebab tujuan penambangan yang dilakukan oleh umat Islam adalah untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas dan tidak merugikan lingkungan.

“Sebenarnya kami ingin mengelola pertambangan dengan cara yang ramah lingkungan dan ramah lingkungan,” kata Hader.

Selain itu, Hadar mengatakan hal itu tidak mudah dilakukan. Namun, dengan apa yang telah mereka lakukan di bidang pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya, pengelolaan tambang telah menjadi tantangan bagi masyarakat.

Dikatakannya, pemanfaatan IUP ini sudah menjadi tanggung jawab kita melalui organisasi profesi kita, sehingga kita akan menjaganya dengan menghilangkan permasalahan yang berkembang saat ini.

Sementara itu, pimpinan Muhammadan pusat siap mengelola Unit Usaha Pertambangan (WIUP) yang ditugaskan pemerintah.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti mengatakan, keputusan itu diambil setelah rapat gabungan pemerintah dan rapat umum PP Muhammadiyah.

Keputusan Pemerintah No. Diputuskan bahwa Mohammedia siap mengelola industri pertambangan sebagaimana mestinya. 25/2024, Minggu (28/7/2024) Abdul berbicara dalam konferensi pers.

Simak berita dan artikel di Google News dan WA Channel