Bisnis.com, JAKARTA – Aturan shortselling yang akan diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa meningkatkan transaksi saham. Namun ada dampak negatif yang bisa terjadi dari transaksi shortselling.

Perlu diketahui bahwa short sell merupakan transaksi jual beli saham oleh investor yang tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu, teknik shortselling sering digunakan oleh investor dengan profil risiko tinggi. 

Sedangkan mekanisme shortselling adalah investor meminjam saham kepada pihak lain seperti broker. Setelah itu, saham tersebut dijual dengan harga lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan. 

Investor yang melakukan short seller harus bisa melihat pergerakan harga pasar dan memprediksi kapan harga akan turun. Ketika harga turun, investor membeli dan mengembalikannya ke broker. Karena itulah teknik shortselling sangat beresiko.  

Saham-saham yang dapat ditransaksikan dengan teknik shortselling harus ditentukan terlebih dahulu oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga tidak semua saham dapat ditransaksikan dengan teknik shortselling. Sejauh ini, terdapat 116 saham yang tersedia untuk short sell.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho menambahkan, dampak positif dari transaksi short sale berpotensi meningkatkan nilai transaksi bisnis di BEI yang relatif rendah. 

Sementara itu, mengacu pada data statistik BEI sejak Jumat (14/6/2024), rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham BEI turun hingga Rp 12 triliun, bahkan pada pekan lalu hingga Rp 10 triliun.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,42% atau 96,73 poin menjadi 6.734,83. IHSG menyentuh level terendah sepanjang tahun 2024, dan IHSG secara year to date (ytd) turun 7,40%.

Namun dampak negatif short sell adalah meningkatkan risiko, seperti tidak terkirimnya jika syarat dan ketentuan tidak diperhatikan dengan benar, kata Adityo kepada Bisnis, Sabtu (15/6/2024).

Kepala Literasi dan Edukasi Pelanggan Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, pihaknya sedang mengkaji kedua sisi aturan shortselling. Dampak positifnya, aturan ini akan menambah ruang bagi investor untuk bersikap dua arah, ketika IHSG cenderung bearish investor bisa melakukan transaksi short. 

“Karena saat ini pasar sedang turun, investor hanya bisa turun secara rata-rata dan kami menyambut baik aturan yang mulai diterapkan di IHSG ini,” kata Audi kepada Bisnis.

Namun menurutnya, dampak negatif dari short sale adalah sosialisasi aturan ini kepada investor masih belum merata sehingga menyebabkan kurangnya kesiapan investor. Misalnya saja risiko regulasi dan mitigasinya oleh investor yang mengalami kerugian.

“Persiapan pendanaan dan pengetahuan tentang aturan perdagangan short sale harus menjadi prioritas utama. Dari pihak anggota bursa [AB], mitigasi profil investor terkait keikutsertaan dalam short sale harus tegas dan tidak bisa diberikan kepada siapa pun. semua investor, terutama yang baru berinvestasi di saham Audi selesai.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel