Bisnis.com, JAKARTA – Shell Indonesia resmi menghentikan kegiatan operasional sembilan jaringan ritel SPBU Shell di Sumatera Utara mulai 1 Juni 2024. 

Managing Director Mobilitas Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan keputusan tersebut diambil sejalan dengan strategi global Shell untuk menciptakan produk dengan nilai lebih tinggi dan emisi lebih rendah. 

Shell, menurut Ingrid, akan fokus pada disiplin, simplifikasi, dan kinerja bisnis. 

“Shell Indonesia menyampaikan apresiasi kepada pelanggannya, seluruh mitra pengelola SPBU Shell di Sumut,” kata Ingrid dalam keterangan resmi, Jumat (31/4/2024). 

Shell Indonesia berterima kasih atas dukungan mitra pengelolanya di Sumut, antara lain PT Multi Mineral Trading, PT Central Energi Indonesia, PT Kei Jaya Sentosa, PT Daya Energi Sukses, PT Multi Energy Lestarindo, PT Argya Energy Sumatra, dan PT Wirausaha Sukses Makmur. .

Lebih lanjut, Shell menilai positif dukungan pemerintah pusat dan daerah selama ini terhadap aktivitas ritel Shell di Sumut. 

“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumut yang sangat mendukung terlaksananya kegiatan kami selama ini,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, kantor pusat Shell berencana menutup sekitar 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di berbagai negara pada tahun 2025 sebagai bagian dari strategi transisi energi perusahaan.  

Sebaliknya, Shell akan berinvestasi besar-besaran pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga tahun 2030 atau enam tahun ke depan. 

“Kami menargetkan penjualan sekitar 500 stasiun bahan bakar setiap tahunnya antara tahun 2024 hingga 2025, termasuk dari perusahaan patungan,” kata Shell dalam Laporan Strategi Transisi Energi 2024, Jumat (22/03/2024). 

Saat ini, Shell memiliki lebih dari 46.000 pusat perbelanjaan di seluruh dunia, yang sebagian besar merupakan SPBU. Namun, Shell berencana menutup 1.000 unit, yang berarti kurang dari 3% dari total. 

Meski jumlahnya relatif kecil, perusahaan yang berbasis di London ini mengatakan langkah tersebut merupakan pergeseran fokus bagi perusahaan yang ingin membantu memenuhi permintaan titik pengisian kendaraan listrik publik yang terus meningkat. 

Pihak perusahaan belum menyebutkan di mana lokasi SPBU yang akan ditutup tersebut. Namun mereka memberikan sedikit rincian mengenai penambahan SPKLU.

Shell berencana memperluas operasi SPKLU di seluruh dunia menjadi 200.000 unit pada tahun 2030. Saat ini, Shell mengoperasikan 54.000 SPKLU di berbagai negara. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel