Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bagusnya kinerja pembayaran bea masuk luar negeri karena besarnya pembayaran dua perusahaan eksportir tembaga, yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMN) dan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Shri Mulyani menjelaskan pendapatan kepabeanan pada Juli 2024 senilai Rp9,3 triliun atau meningkat 58,1% (year/year) atau 52,9% dari target APBN 2024.
Pada dasarnya pajak ekspor ini disebabkan oleh ekspor tembaga yang tumbuh sebesar 982% (y/y) dan kontribusinya mencapai 76,5%. Hal ini disebabkan pengakuan ekspor produk tembaga.
“Pajak ekspor hanya dua, Amman dan Freeport yang boleh ekspor, tapi mereka harus menyelesaikan smelternya dengan membayar pajak ekspor yang tinggi dan ini menyebabkan pendapatan kita tinggi,” ujarnya dalam konferensi pers APBN, Selasa (13/8). /2024).
Dengan kata lain, lanjut Shri Mulyani, kebijakan ini memaksa kedua perusahaan untuk bekerja di lapangan, namun belum selesai sesuai waktu yang ditentukan.
Seperti diketahui, Shri Mulyani telah mengeluarkan aturan baru mengenai besaran bea keluar atas produk ekspor yang berasal dari pengolahan bijih besi, termasuk konsentrat tembaga.
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 38 Tahun 2024 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Pajak Keluaran dan Bea Masuk yang diputuskan pada tanggal 31 Mei 2024 dan diterbitkan pada tanggal 3 Juni 2024.
Sedangkan tarif bea keluar untuk konsentrat tembaga dengan kadar lebih besar atau sama dengan 15% Cu ditetapkan sebesar 7,5%.
Pada saat yang sama, penerimaan pajak ekspor produk kelapa sawit mengalami tekanan karena turunnya harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) pada tahun 2024 sebesar 5,91% (y/y) dari US$865/mt menjadi US$814/mt .
“Untuk kelapa sawit, kami masih menderita. Volume ekspor kami turun dari 24 juta ton menjadi 20 juta ton, turun 15%. Volume turun dan harga turun. Makanya CPO kita masih berjuang, lanjutnya.
Secara keseluruhan, penerimaan bea dan pajak yang masuk mencapai Rp154,4 triliun pada Juli 2024 atau 48,1% dari target. Angka tersebut tumbuh sebesar 3,1% (tahunan) karena tumbuhnya seluruh jenis pendapatan, salah satunya pajak ekspor.
Setoran bea masuk tercatat senilai IDR 29 triliun, atau tumbuh sebesar 2,1% (y/y), dan setoran terbesar berasal dari bea cukai senilai IDR 116,1 triliun yang mencatatkan sedikit pertumbuhan sebesar 0,5% (secara tahunan).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel