Bisnis.com, JAKARTA – BUMN menawarkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) masih memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 5,15 triliun hingga semester I/2024.
Berdasarkan laporan hasil pembiayaan IPO, PGEO memperoleh dana IPO sebesar Rp3,61 juta dari total dana IPO sebesar Rp8,77 juta.
Dalam prospektus IPO, PGEO berencana menggunakan dana IPO untuk investasi peningkatan kapasitas WKP, pembayaran kewajiban utang dan pengeluaran untuk mengembangkan kemampuan digital dan banyak lagi.
Secara total, PGEO baru mengeluarkan 19,33% atau Rp1,23 triliun proyek peningkatan energi dari WKP aktif sebesar Rp6,37 triliun.
Saat ini perkiraan jumlah sebagian perjanjian dengan Bank Mandiri (BMRI) telah terealisasi seluruhnya, yaitu sekitar Rp 1,53 juta.
Sementara software digital, analitik, dan pengelolaan reservoir mendukung produksi, PGEO telah mengambil 98% pendanaan IPO atau Rp 852,45 miliar dari total anggaran Rp 8,69 miliar.
Sisa dana IPO sebesar Rp 5,15 triliun ditanam di dua bank pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) dalam bentuk simpanan dolar AS.
Dana sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,91 juta dibiayai oleh BBRI dengan tingkat bunga 5,85%, sedangkan BBTN, PGEO dibiayai sebesar US$ 14,66 juta atau setara Rp 240,39 miliar dengan tingkat bunga 5,75%. .
PGEO sendiri akan resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada Februari 2023 dengan harga Rp 875 per saham. Pendapatan baru PGEO pada periode tersebut mencapai Rp9,06 juta.
Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Saluran WA