Bisnis.com, JAKARTA – Kata serangan panik dan kecemasan mungkin pernah Anda dengar dalam keseharian Anda.

Serangan panik dan kecemasan merupakan gangguan mental yang terjadi pada manusia. Seringkali orang menganggap serangan panik dan kecemasan adalah hal yang sama, padahal kedua kondisi tersebut sangat berbeda. Jadi apa bedanya?

Serangan panik adalah gangguan mental yang melibatkan rasa takut yang intens. Kondisi ini bisa disertai gejala fisik yang sangat berat, seperti detak jantung cepat, sesak napas, atau mual.

Pada saat yang sama, kecemasan adalah bagian dari respons emosional dan protektif yang tertanam dalam tubuh manusia. Kecemasan disebut sebagai gangguan kecemasan yang dapat terjadi dalam jangka waktu lama, berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Menurut Verywellmind.com, perbedaan antara serangan panik dan kecemasan didasarkan pada tingkat keparahan gejala dan durasi gejala utama.

Serangan panik bisa mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit, sedangkan kecemasan bisa berlangsung berbulan-bulan. Perbedaan serangan panik dan kecemasan adalah sebagai berikut: 1. Serangan panik

Serangan panik bisa sangat intens dan melibatkan gejala fisik dan mental bagi penderitanya. Gejala tersebut meliputi gejala mental dan fisik yang terlihat oleh mata manusia.

Gejala kejiwaan: Perasaan tidak nyata. Perasaan terpisah dari diri sendiri. Takut kehilangan kendali atau menjadi gila. Takut akan kematian

Gejala fisik: Nyeri dada. Getaran. Keringat berlebihan. Sensasi mati lemas. Pusing, goyah, pusing atau pingsan. Jantung berdebar-debar, berdebar-debar, atau detak jantung yang cepat. Mual atau sakit perut

Gejala tersebut bisa terjadi ketika seseorang tampak takut dan enggan bertemu banyak orang. Penderita serangan panik selalu merasa takut dan tidak mampu melakukan banyak aktivitas di luar ruangan. 2. Kecemasan

Kecemasan terjadi pada waktu yang tidak menentu dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Orang yang cemas ingin melindungi dirinya dengan baik, agar terhindar dari hal-hal yang bermasalah dan mengganggu. Gejala yang mungkin terjadi pada penderita kecemasan antara lain:

Gejala kejiwaan: Masalah dengan konsentrasi. Anda bisa marah. Perasaan gelisah

Gejala fisik: Masalah tidur. Pusing. Kelelahan. Peningkatan detak jantung. Respon yang meningkat secara mengejutkan. Ketegangan otot

Gejala yang dialami penderita kecemasan antara lain rasa lelah dan reaksi tubuh yang terguncang. Hal ini membuat pasien terlihat canggung dan gelisah sepanjang waktu. Cara yang tepat untuk menghindari serangan panik dan kecemasan pada diri Anda adalah dengan melakukan aktivitas psikologis. Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan yang tepat dan efektif untuk mengatasi kedua masalah tersebut.

Ringkasnya, perbedaan serangan panik dan kecemasan terletak pada lamanya waktu dan gejala fisik yang kita rasakan. Orang yang mengalami serangan panik bereaksi secara langsung dan dapat diketahui melalui gejala fisik yang tidak biasa. Kecemasan menunjukkan gejala yang dapat dirasakan oleh banyak orang dan hadir dalam jangka waktu yang cukup lama. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Periksa Google Berita dan Saluran WA untuk berita dan artikel lainnya