Bisnis.com, JAKARTA – Presiden dan Direktur PT Elnusa Tbk (ELSA) Bachtiar Soeria Atmadja menargetkan kenaikan laba sebesar 20 hingga 25% pada akhir tahun 2024. 

Bachtiar mengatakan, perseroan telah menandatangani beberapa kontrak jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan, antara lain pekerjaan pengeboran di wilayah kerja PHE Offshore Southeast Sumatra (OSES) (WJ) dan kontrak tenaga kerja luar biasa dengan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Outlook akhir tahun perseroan masih optimis dengan asumsi pertumbuhan laba bersih pada kisaran 20-25%, kata Bakhtiar saat dikonfirmasi Bisnis, Kamis (10/3/2024). 

Atas dasar itu, Pak Bakhtiar mengatakan perseroan optimistis kinerja keuangan dan operasional akan tetap kuat mengingat perubahan harga minyak mentah yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. 

Ditegaskannya, bisnis ELSA tidak hanya bergantung pada sektor hulu migas saja, namun juga fokus pada sektor komersial menengah ke bawah yang stabil dalam menghadapi fluktuasi harga minyak. 

“Kami optimis dapat beradaptasi dengan situasi pasar saat ini dan memaksimalkan peluang kenaikan harga minyak untuk meningkatkan nilai perusahaan,” lanjutnya.

Seperti diketahui, harga minyak global terus mengalami kenaikan pada awal perdagangan Kamis (10/3/2024), mencerminkan pandangan investor di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan terkait gangguan volume pasokan di Timur Tengah. pasar internasional. 

Melansir Reuters, Kamis (10/3/2024), harga minyak berjangka Brent naik 0,87% menjadi $74,54 per barel. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,03% mencapai $70,82 per barel. 

Sesi harga minyak terus didukung oleh meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah. Serangan Israel di distrik Bahoura di Beirut tengah menyebabkan dua orang tewas dan 11 luka-luka pada Kamis pagi, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, ELSA mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 7,79% year-on-year menjadi Rp 6,31 triliun pada H1 2024.

Sedangkan investasi ditopang oleh sistem distribusi tenaga listrik dan utilitas senilai Rp3,30 triliun, disusul pipa migas terintegrasi senilai Rp2,61 triliun, dan pipa distribusi migas senilai Rp692,03 miliar. 

Sejalan dengan peningkatan investasi, investasi awal ELSA juga meningkat menjadi Rp5,64 triliun. Jumlah tersebut meningkat 6,42% year-on-year dibandingkan H1/2023 yang tercatat sebesar Rp5,30 triliun. 

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel