Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin mendekati $80.000 untuk pertama kalinya, didorong oleh dukungan Presiden terpilih AS Donald Trump terhadap aset digital dan prospek Kongres dengan anggota parlemen yang pro-kripto.

Mengutip Bloomberg, Minggu (10/11/2024), mata uang kripto ini naik 4,3% ke level $79,771 yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bertahan mendekati $79,000 pada pukul 14:05 waktu Singapura. Token yang lebih kecil seperti Cardano dan Dogecoin self-token juga menguat.

Trump berjanji dalam kampanyenya untuk menempatkan Amerika Serikat sebagai pusat industri aset digital, termasuk menciptakan cadangan Bitcoin yang strategis dan menunjuk regulator yang tertarik pada aset digital. Dia keluar dari pemilu hari Selasa dengan posisi yang lebih kuat dari yang diharapkan – Partai Republik yang dipimpinnya menguasai Senat dan memiliki mayoritas tipis di DPR.

“Dengan sentimen dari kemenangan Trump yang masih mendingin, hanya masalah waktu sebelum lonjakan terjadi karena persepsi bahwa Trump pro-crypto, dan itulah yang kita lihat sekarang,” kata Le Shi, direktur pelaksana Auros, dikatakan.

Sementara itu, harga Bitcoin telah tumbuh sekitar 90% selama tahun 2024, didukung oleh permintaan yang kuat terhadap instrumen dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dengan aset dasar Bitcoin di bursa AS dan suku bunga Federal Reserve. Keuntungan terbesar token digital, yang mencapai rekor baru setelah pemungutan suara di AS, melampaui keuntungan dari investasi seperti saham dan emas.

ETF, yang didukung oleh BlackRock Inc. Kepercayaan iShares Bitcoin. senilai US$35 miliar, mencapai rekor arus masuk bersih harian hampir US$1,4 miliar pada pekan lalu Kamis (7/11/2024), menurut data yang dihimpun Bloomberg. Sehari sebelumnya, volume perdagangan iShares ETF naik ke titik tertinggi sepanjang masa — semua ini merupakan tanda bagaimana kemenangan Trump membentuk kembali kripto.

Sikap Trump ini kontras dengan tindakan keras terhadap aset digital di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden. Ketua Komisi Sekuritas & Bursa (SEC), Gary Gensler, berulang kali menyebut sektor ini penuh dengan penipuan dan kesalahan. Agensi tersebut menutup crypto setelah jatuhnya pasar pada tahun 2022 dan serangkaian kehancuran, terutama kebangkrutan bursa FTX penipuan Sam Bankman-Fried.

Perusahaan dan manajer aset digital menghabiskan banyak uang selama kampanye pemilu AS untuk mempromosikan kandidat yang dianggap menguntungkan kepentingan mereka.

“Trump telah menjanjikan peraturan yang mendukung, dan DPR serta Senat membuat pengesahan RUU kripto jauh lebih mungkin,” tulis Noelle Acheson, penulis buletin Crypto Is Macro Now.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel