Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas global yang mencapai level tertinggi baru (ATH) akan dipengaruhi oleh sentimen data ekonomi Amerika Serikat dan indeks dolar AS.
Berdasarkan data perdagangan Bloomberg pada Selasa (21/5/2024) pukul 15.00 WIB, ada dua jenis emas kompak yang melemah. Emas turun 0,32% pada $4,417 per troy ounce, sementara emas Comex berada pada $2,445 per troy ounce, atau turun 0,67%.
Harga emas lebih tinggi dibandingkan US$2.460 per troy ounce pada perdagangan sebelumnya.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan Mirae Asset belum mengubah perkiraan harga emas, yakni di level 2.250 dolar AS per troy hingga akhir tahun. Pasar saat ini fokus pada dua hal, yaitu penguatan dolar AS dan ekspektasi suku bunga The Fed.
“Harga saat ini relatif lebih baik dari ekspektasi awal. Mirae sendiri belum mengubah ekspektasi kami,” kata Rizkia kepada Bisnis, Selasa (21/5/2024).
Lebih lanjut, Rizkia mengatakan pasar belum melihat perkembangan data perekonomian Amerika Serikat ke depan, serta pergerakan indeks dolar.
Hal ini juga bergantung pada ekspektasi rendahnya suku bunga The Fed. Menurutnya, ketika indeks dolar naik dan data ekonomi rendah, investor akan mulai beralih ke investasi yang lebih berisiko.
Rizkia mengatakan investor akan mulai memilih instrumen berisiko seperti surat berharga, obligasi, dan pasar saham.
Kenaikan harga emas dunia juga akan dibarengi dengan peningkatan nilai emas Antam. Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam sebesar 1,3 juta poundsterling per gram.
“Tidak ada masalah mengumpulkan dan menjual, meskipun emas turun tidak akan bertambah.”
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA