Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) atau SIG membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 472 miliar pada kuartal I 2024, atau turun 16% dibandingkan tahun sebelumnya.  

Berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan pada Jumat (3/5/2024), penurunan laba bersih sesuai pendapatan yang disesuaikan sebesar 6,27% year-on-year (YoY) menjadi Rp 8,37 triliun. 

Rinciannya, pendapatan dari pihak berelasi mencapai Rp 519,3 miliar atau tumbuh 2,90% YoY dan dari pihak ketiga turun 6,82% YoY menjadi Rp 7,85 triliun. 

Di sisi lain, perseroan mampu menekan beban pokok penjualan hingga Rp6,16 triliun atau kurang sebesar 4,94% YoY. Dengan demikian, laba kotor mencapai Rp 2,2 triliun terkoreksi 9,78% YoY. 

Sekretaris Perusahaan SIG Vita Mahreyni mengatakan industri semen dalam negeri mengalami kontraksi pada kuartal I 2024, terutama dari sektor pasar atau penjualan semen yang menyumbang sekitar 70% terhadap total pendapatan perseroan. 

Keadaan ini kemudian mempengaruhi volume penjualan dan kinerja pendapatan perusahaan. Hingga kuartal I tahun ini, volume penjualan semen SIG mencapai 9,18 juta ton. 

Meski demikian, Vita menyebut perseroan mampu meningkatkan volume penjualan di segmen curah dan ekspor. SIG juga menerapkan program manajemen biaya untuk mengurangi biaya masuk. 

Selain inisiatif efisiensi biaya, perseroan juga fokus pada pengelolaan likuiditas agar kondisi likuiditas dan solvabilitas tetap terjaga. Seluruh upaya tersebut dinilai mampu mengurangi dampak kontraksi permintaan semen. 

Dengan demikian, SIG dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7% dan mencatatkan potensi laba bersih bagi pemilik entitas induk sebesar Rp472 miliar pada kuartal I 2024, kata Vita dalam keterangan tertulisnya.

Ia mengatakan perseroan optimistis industri semen dalam negeri masih memiliki prospek cerah ke depan. Hal ini didorong oleh kebutuhan semen untuk pembangunan gedung dan perumahan yang persediaannya mencapai 12,75 juta unit. 

Selain itu, pembangunan infrastruktur besar-besaran yang dilakukan pemerintah, termasuk Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) di Kalimantan Timur akan membantu memanfaatkan potensi industri semen dalam negeri.

Saat ini SIG menyumbang 3.000 – 4.000 ton bahan bangunan per hari untuk pembangunan IKN. Sejak Desember 2022 hingga Februari 2024, SIG memasok 400.000 ton material konstruksi dari fasilitas di Balikpapan dan Samarinda. 

Pasokan tersebut digunakan untuk pengerjaan paket pekerjaan, seperti Istana Negara, Kantor Presiden, Taman Upacara Kawasan Pemerintahan Pusat (KIPP), dan Jalan Tol IKN Seksi 3A. 

————–

Penafian: Pengumuman ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel