Bisnis.com, Jakarta – Investor mencermati sektor saham lain apa saja yang akan menguat pada pekan ini pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Selain itu, industri AS disebut mendapat manfaat dari implementasi janji-janji kampanye Trump, termasuk tarif, pemotongan pajak, dan peraturan yang ramah bisnis.
Eric Clark, manajer portofolio di Accuvest Global Advisors, mengatakan investor dapat menggunakan “pisau” untuk menganalisis sektor industri mana yang akan mendapat manfaat dari kemenangan Trump.
“Akan segera jelas apa yang akan dilakukan [Trump] dan apa posisinya,” ujarnya, Senin (11/11/2024), seperti dikutip Bloomberg.
Di sisi lain, meskipun tarif meningkatkan harga saham perusahaan domestik, hal ini menyebabkan inflasi di Amerika Serikat dan membebani harga saham perusahaan multinasional. Namun, peraturan imigrasi yang lebih ketat dapat menyebabkan upah yang lebih tinggi bagi pekerja, sehingga dapat menimbulkan tantangan bagi usaha kecil dan menengah.
Di sisi lain, pelonggaran peraturan terhadap perusahaan energi tradisional dapat meningkatkan produksi dan menurunkan harga minyak. Ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat bertentangan dengan upaya mantan Presiden AS Joe Biden untuk merencanakan penggunaan energi ramah lingkungan dan mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Selain itu, tarif membantu bisnis domestik AS. Hambatan impor melalui kebijakan proteksionis dan pemotongan pajak perusahaan semakin menguntungkan UKM. Presiden Trump telah mengusulkan pajak impor sebesar 10% hingga 20% hingga 60% untuk produk asal Tiongkok. Indeks Russell 2000, yang mewakili saham-saham berkapitalisasi kecil di Amerika Serikat, naik 8,6% minggu lalu ketika aturan tersebut mulai berlaku.
Saham-saham di sektor keuangan juga tampak mengalami tren yang lebih tinggi menyusul janji Presiden Trump untuk membatalkan beberapa kebijakan peraturan keuangan yang lebih ketat.
Wells Fargo & Co. analis Mike Mayo mengatakan deregulasi sektor keuangan AS akan meningkatkan keuntungan perusahaan di Wall Street. Saham aktifnya antara lain Citigroup, Goldman Sachs Group dan JPMorgan Chase.
Analis Barclays Venu Krishna mengatakan: “Pelaku pasar memperkirakan upaya Trump untuk meningkatkan pertumbuhan domestik akan tercermin dalam harga saham yang lebih rendah.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA