Bisnis.com, JAKARTA – PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) menandatangani perjanjian pembelian baru dengan Vinacomin, perusahaan saham gabungan Northern Coal Trading, untuk pasokan batubara ke Vietnam. Vinacomin dan Danca adalah mitra bisnis perusahaan di Vietnam.

Volume kontrak dengan Vinacomin kali ini sebanyak 300.000 ton, masa pelaksanaan kontrak terhitung sejak penandatanganan hingga 31 Januari 2025. Nilai kontrak ini sebesar USD 32,6 juta atau sekitar Rp 499 miliar. 

Kontrak baru tersebut muncul setelah emiten berkode saham SGER itu mendapat kabar negatif dari salah satu kliennya lainnya di Vietnam, Danka Minerals (Danka). 

Perusahaan terakhir menuduh SGER melakukan penipuan terkait kontrak pembelian batu bara pada akhir September 2024. Danka mengajukan pengaduan ke Kementerian Perdagangan dan Industri Vietnam (MOIT) atas dugaan penyalahgunaan kontrak yang ditandatangani pada 21 Juni 2024. 

Presiden dan CEO SGER Wellie Thomas mengatakan tuduhan Danka mencoba melakukan penipuan pasokan batu bara yang tidak sesuai kontrak tidak berdasar.

“Tuduhan Danko bahwa Sumber Global Energy terlibat dalam penipuan bisnis atau pelanggaran kontrak adalah sepenuhnya salah dan tidak berdasar,” kata Whalley saat dikonfirmasi, Minggu (10/11/2024).

Melihat laporan keuangan SGER September 2024, perseroan melaporkan penurunan laba bersih pada kuartal III 2024, meski mengalami pertumbuhan pendapatan.

Sumber Global Energy melaporkan laba bersih sebesar Rp 565,16 miliar pada 9 bulan pertama tahun 2024. Angka tersebut turun 7,08% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp608,26 miliar. 

Sedangkan SGER mencatatkan laba bersih sebesar Rp10,88 triliun, naik 14,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp9,52 triliun. 

Laba bersih tersebut sebagian besar berasal dari segmen penjualan batu bara yang mencapai Rp 10,65 triliun. Sedangkan penjualan nikel naik signifikan menjadi Rp 228,52 miliar.

Dua klien utama SGER adalah Viet Phat Import Trading Investment, yang menyumbang 27,32%, dan Viet Nam Ocean Shipping, yang menyumbang 14,82% dari total laba bersih yang dilaporkan SGER. 

Kedua pembeli tersebut menyumbang Rp2,97 triliun dan Rp1,61 triliun terhadap total laba bersih yang dihasilkan SGER. 

Transaksi dengan Viet Phat Import Trading Investment JSC dan Vietnam Ocean Shipping JSC meningkat hampir 5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sedangkan Danka Minerals menyumbang 0,61% terhadap total laba bersih SGER hingga September 2024 dengan harga pembelian Rp 66,50 miliar. 

Pembelian batu bara yang dilaporkan Danka mengalami tren penurunan dibandingkan periode sebelumnya, yakni mencapai Rp995,26 miliar atau setara dengan 10% transaksi pada saat itu. 

Sementara itu, SGER juga menandatangani perjanjian jual beli batubara baru dengan beberapa perusahaan lain.  Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Deca Prima Energi, Xiamen C dan D Energy Resources Co., Ltd.

Sementara itu, anak perusahaan SGER, Hineni Resources Pte, juga menandatangani perjanjian jual beli batubara. Ltd berkantor pusat di Singapura. 

Pembeli batubara antara lain PT Sinergi Global Resources, Cemcoa Energy Pte. Ltd, Sumber Daya Bahan Bakar Global LLP, Tata International Singapore Pte. Ltd, Perusahaan Grup Logistik Xiamen Xiangyu.

Selain itu, anak perusahaan SGER lainnya, Hineni Seven Resources DMCC, menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan Guangdong GW (Hong Kong) Company Limited.

Selain itu, PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA), anak perusahaan SGER, telah menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT Tibawan Energi, PT Mitra Bara Abadu Bandung, PT Borneo Alam Jaya Mandiri, PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel. 

Sedangkan kontrak jual beli nikel ditandatangani melalui SMGA bersama pembeli dalam negeri seperti PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Putra Utama Sukes, PT Raihan Catur Putra dan PT Defton Dilton Metalindo.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.