Bisnis.com, JAKARTA – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk mencatatkan total premi sebesar Rp 2 triliun pada Q3/2024. Angka ini meningkat 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
CFO Zurich Asuransi Indonesia Musi Samosir mengatakan lini bisnis otomotif masih menjadi penopang terbesar. Namun, dia tidak menyebutkan berapa persentase kontribusinya terhadap total harga kotor perseroan.
Lini bisnis asuransi kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar perseroan, kata Musi kepada Bisnis, baru-baru ini (10/11/2024).
Terkait pembayaran klaim, Musi mengatakan Zurich Asuransi Indonesia telah membayar klaim lebih dari Rp 700 miliar. Diakuinya, pembayaran klaim meningkat sekitar 17 persen dibandingkan tahun lalu, dengan konsentrasi terbesar berasal dari asuransi kendaraan.
“Namun peningkatan aplikasi dapat diimbangi dengan pertumbuhan bisnis di Zurich,” kata Musi.
Melihat pertumbuhan positif yang dibukukan Zurich Asuransi Indonesia hingga kuartal III 2024, Musi mengatakan pihaknya optimistis akan menutup tahun ini dengan baik, didukung oleh berbagai kerja sama strategis Zurich dengan mitra perusahaan, mulai dari organisasi, layanan perbankan, hingga berbagai platform digital.
Dikutip dari laporan keuangan Zurich Asuransi Indonesia kuartal III 2024, perseroan membukukan laba tahun berjalan Rp 96,6 miliar. Angka ini meningkat 66,6% YoY dari 57,9 miliar. Tingkat kesehatan keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh Risk Based Capital (RBC) mencapai 405% pada Q3/2024, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu 435%. Namun angka tersebut masih di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120%.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel