Bisnis. Sebagian besar unit bisnis Germant belum melakukan IPO.
Menurut catatan bisnis Crazy Rich Surabaya Business Octopus, ia mengelola lebih dari 300 merek di berbagai industri. Perusahaan-perusahaan ini aktif dalam industri seperti manufaktur, distribusi, real estat, perhotelan, makanan dan minuman, kesehatan dan kecantikan, jaringan toko, kafe dan restoran.
Dari unit bisnis tersebut, terdapat delapan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, termasuk PT Avia Avian Tbk. (AVIA), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), Yaya Sukses Mcmoore Sentosa Tbk. (BANGKIT), PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK), PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO), PT Mega Perintis Tbk. (CONA), Penta Valent Tbk. (PEVE) dan PT Unggul Prima Sukses Tbk. (KILATAN).
Selain itu, terdapat beberapa perusahaan dari 8 subpos tersebut yang tidak masuk dalam daftar perusahaan publik.
Tahun ini, Germanto Tanoko akan memperkenalkan dua perusahaan lagi bernama IPO di bidang pendidikan dan bahan bangunan di Bursa Efek Indonesia.
Di bawah ini daftar perusahaan Tanoko dari 8 subholding Trancorp
Merek Tanwiz
Merek Avia (AVIA)
Air Indonesia
Kosakata
KTG Indonesia
Kobin
Dari langit-langit hingga lantai
Perisai Dokter
Dr. Nak
Distribusi Tanlink
Mitra distribusi SPS
Penta Valent Healthcare & Beyond (PEVE)
Perencanaan warna Tirtakenkanana
Dimiliki oleh Tanriz
BUSUR 100
Menara Kereta
Titik Tritan
Pusat Tritan
Lapangan Terbuka Grand Sunrise
Surabaya Anda
Hotel Solaris
Hotel Cleo
Keramahan Tanley
Wasa Hotel Surabaya
Hotel Solaris
Hotel Cleo
Tannobel
Sariguna Primatirta (CLEO)
Hebat 02
Tanlife Kesehatan dan Kecantikan
Keindahan pesawat
Kosmetik Sekavan
Tanvest adalah mitra strategis
Fatiha Kohn (BLES)
Pendidikan Rihanna
Beli sekarang
Jaringan Tanworld
Equiva Herbal Internasional
Manzon (CON)
EDWIN
Minimal
CMW
Kehidupan Moore
Gudang konstruksi (DEPO)
IPO saham Hermant Tanok
Crazy Rich Hermanto Tanoko mengatakan PT Superior Prima Sukses Tbk akan memboyong dua perusahaan lagi ke Bursa Efek Indonesia tahun ini setelah sukses melakukan IPO. (KILATAN).
Germanto Tanoko menjelaskan, saat ini sedang dipersiapkan dua perusahaan. Kedua perusahaan diperkirakan akan go public pada tahun ini.
“Tahun ini dua untuk pendidikan dan satu untuk bahan bangunan. Orang terpelajar sudah mendapatkan uang dan keuntungan. “Kalau kalah saya tidak masuk,” kata Germanto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (8/7/2024).
Lebih lanjut, Germanto mengatakan perusahaan yang IPO akan melakukan IPO sebesar 15-20%. Meski belum bisa membeberkan target jumlah dan aset yang dimiliki kedua perusahaan tersebut, Ermanto menargetkan IPO pada kuartal IV 2024.
“Masih dalam penyelidikan. Lihat saja nanti,” sambungnya.
————-
Disclaimer: Berita ini bukan merupakan bujukan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA