Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama dan Pendiri PT Jababeka Tbk. (KIJA) Setyono Djuandi Darmono blak-blakan membeberkan faktor penyebab saham perseroan terus anjlok di pasar modal. 

Darmono menjelaskan, penurunan return saham KIJE yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh melemahnya sentimen pasar karena perseroan sudah beberapa lama tidak membagikan dividen.

“Persepsi pasar buruk bagi kami karena kami tidak membagikan dividen, [akhirnya] kami dianggap buruk, sehingga sahamnya turun,” ujarnya dalam jumpa pers, Rabu (17/7/2024).

Untuk mengoreksi persepsi tersebut, Darmono mengungkapkan komitmen perseroan untuk membagikan kembali dividen kepada pemegang saham. 

Sayangnya, dia masih enggan merinci kapan tepatnya komitmen tersebut akan dipenuhi. Namun, rasio pembayaran dividen (DPR) dipastikan sudah mencapai 35% dari pendapatan.

“Kalau kami [keuntungan sukses] di atas Rp 10 miliar, 35% semuanya akan dibagikan sebagai dividen, itu kebijakan dividen kami,” ujarnya.

Sedangkan berdasarkan catatan Bisnis.com, Jababeka terakhir kali tercatat sebagai penyalur dividen pada tahun 2017. Sementara jumlah dividen yang dibagikan sebesar Rp 52,39 miliar. Dividen tersebut diambil dari laba bersih KIJA tahun lalu sebesar Rp 436,61 miliar. 

Sementara itu, harga saham KIJE terpantau mengalami penurunan sebesar 45,63% selama 5 tahun terakhir, dengan kinerja harga saham berkisar antara Rp 110 hingga Rp 220. Sementara itu, posisinya mengalami penurunan sebesar 21,26% selama 3 tahun terakhir.

Namun harga saham Jababeka mengalami perbaikan sepanjang tahun berjalan (year-to-date/year). Posisinya meningkat 2,24% dan berfluktuasi antara Rp110 hingga Rp156. 

Hari ini, Rabu (17/7/2024), harga saham KIJA berada di Rp 137 hingga penutupan perdagangan.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel