Bisnis.com, JAKARTA – Samsung Electronics memperkirakan laba akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada kuartal II 2024, setelah mencapai level terendah pada tahun lalu. Penilaian tersebut tidak lepas dari pulihnya harga semikonduktor seiring dengan meluasnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan.

Produsen chip memori, ponsel pintar, dan TV asal Korea Selatan ini memperkirakan laba operasional perusahaan akan meningkat menjadi US$7,54 miliar pada kuartal kedua tahun 2024, naik US$4,85 miliar dari periode yang sama tahun lalu.

Dalam hal pendapatan, perusahaan memperkirakan pertumbuhan tahun-ke-tahun (YoY/YoY) kemungkinan mencapai $53,5 miliar pada kuartal kedua tahun ini.

Mengutip Reuters, harga chip memori terus naik dari level terendah pada pertengahan tahun 2022 hingga akhir tahun 2023 menyusul lesunya permintaan pasar produk gadget pasca pandemi Covid-19.

Permintaan yang kuat terhadap chip DRAM kelas atas, seperti chip memori bandwidth tinggi yang digunakan dalam chipset AI, server pusat data, dan perangkat yang menjalankan layanan AI, telah mendorong kenaikan harga semikonduktor.

Pada kuartal kedua tahun ini, harga chip DRAM naik antara 13% dan 18% per tahun, sementara harga chip NAND Flash yang digunakan untuk penyimpanan data naik antara 15% dan 20% per tahun.

Namun, tren ini mungkin melambat hingga kisaran tahunan sebesar 5% – 10% pada Q3 2024 untuk chip DRAM konvensional dan NAND Flash. Itu karena permintaan chip lama dari pasar elektronik konsumen masih lambat.

“Pada laporan pendapatan akhir bulan, kami akan tertarik pada prospek chip lama Samsung, yang akan menjadi indikasi apakah pemulihan industri chip dapat bertahan hingga tahun depan,” kata analis di Daol Investment. & Ko Yeongmin Securities dikutip dari Reuters.

Sementara itu, investor sedang menunggu untuk mengetahui apakah chip HBM generasi keempat terbaru Samsung akan disetujui untuk dipasok ke Nvidia setelah gagal dalam pengujian sebelumnya karena masalah panas dan konsumsi daya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel