Bisnis.com, Surabaya – Gufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, mengunjungi Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Kunjungan tersebut guna membahas pesatnya perkembangan layanan program JKN yang kini semakin terintegrasi dengan inovasi digital dalam ekosistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dalam kunjungannya, Gufron mengatakan program JKN telah mengadopsi berbagai inovasi digital untuk memudahkan peserta JKN mengakses layanan kesehatan.

“Pelayanan program JKN kini telah mengadopsi inovasi digital sejalan dengan transformasi kualitas layanan yang mengutamakan pelayanan sederhana, mudah, cepat, setara dan tidak diskriminatif bagi peserta JKN.”

Dijelaskannya, tadinya antrian di fasilitas kesehatan bisa mencapai 6 jam, namun dengan sistem antrian online waktu tunggu bisa berkurang menjadi 2,5 jam saja. Antrean online ini dapat diakses melalui mobile app JKN yang kaya fitur.

Gufron juga menambahkan, peserta JKN kini bisa mengecek riwayat kesehatannya melalui mobile application JKN, website resmi BPJS Kesehatan, atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Skrining ini dapat mendeteksi potensi 14 penyakit antara lain diabetes melitus, hipertensi, iskemia jantung, stroke, kanker serviks, kanker payudara, anemia pada remaja, TBC, hepatitis, penyakit paru obstruktif kronik, talasemia, kanker usus besar, kanker paru-paru dan masih banyak lagi. Hipotiroidisme kongenital.

“Saat ini BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan administrasi non tatap muka berbasis digital, seperti Layanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA) di 0818165165 dan BPJS Kesehatan Center 165. Layanan ini menjadi pilihan bagi peserta yang membutuhkan kesehatan. mengakses layanan dengan mudah dan cepat,” jelas Gufron.

Rektor ITS Provinsi Bambang menyampaikan apresiasi atas pesatnya perkembangan program JKN. Menurutnya, program JKN telah berkembang pesat dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk civitas akademika, mempunyai peran penting dalam membangun ekosistem JKN.

“Sangat bagus bagi BPJS Kesehatan untuk memanfaatkan teknologi digital dalam ekosistem JKN, karena saat ini semuanya serba digital dan masyarakat selalu menginginkan sesuatu yang cepat dan praktis,” kata Bambang.

Bambang juga berharap ITS dapat turut serta memajukan kesehatan di Indonesia melalui kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara BPJS Kesehatan dan ITS serta membuka peluang kerjasama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel