Bisnis.com, JAKARTA – Puncak hujan meteor Taurid Selatan dan Taurid Utara terjadi pada awal November. Taurid adalah dua hujan meteor yang saling berhubungan dan mencapai puncaknya pada bulan November tahun ini.
Yang pertama adalah Taurid Selatan, yang berlangsung dari tanggal 23 September hingga 12 November dan mencapai puncaknya pada tanggal 4-5 malam. November.
Sekarang menjadi Taurid Utara, yang berlangsung dari 13 Oktober hingga 2 Desember dan puncaknya pada tanggal 11-12. November.
Taurid utara, yang tampak muncul di konstelasi Taurus, terlihat hampir di semua tempat di Bumi, kecuali Antartika, kata Dr. Shannon Schmoll, direktur Planetarium Abrams di Michigan State University seperti dilansir Life Sciences.
Meski merupakan puncak, kedua hujan meteor tersebut berlangsung cukup lama. Dalam hujan meteor ini, sekitar lima bintang jatuh setiap jamnya.
Kedua hujan meteor tersebut merupakan hasil dari puing-puing yang tertinggal di bagian dalam tata surya oleh komet 2P/Encke, yang mengorbit matahari setiap 3,25 tahun, meskipun periode orbitnya pendek untuk sebuah komet dan komet mana pun yang dikenal di tata surya, menurut NASA.
Hujan meteor ini akan kembali terjadi pada awal tahun 2027, namun pengamat langit dapat melihat bintang jatuh dari puing-puing komet tersebut tanpa memandang tahun.
Tahun ini taurid selatan akan sangat mengesankan, puncaknya terjadi ketika bulan berada di bagian atas sehingga menyebabkan lebih sedikit polusi cahaya dan terbenam di bawah tempat matahari terbenam.
Cahaya bulan yang kuat di langit akan menyulitkan untuk melihat meteor yang redup, namun tidak akan menyembunyikan bola api spektakuler yang mungkin terjadi saat hujan meteor. (Kukang Tesalonika)
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel