Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerat Sahid menggandeng PT Putra Musi Abadi untuk menyulap Fave Hotel menjadi Bandara Sahid Soekarno-Hatta dengan jarak tempuh sekitar 10 menit dari bandara. 

President Sahid Hotels & Resorts Hariyadi Sukamdani mengatakan, dengan lokasinya yang dekat dengan bandara, Sahid Group menargetkan tingginya potensi ibadah haji dan umrah yang bisa menjangkau 1,3 juta orang.

Menurutnya, hal ini bisa menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan hotel tersebut. Selain itu, Hariyadi melaporkan industri perhotelan di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif.

Jadi kalau kita lihat secara umum, itu Sahid. Kita lihat trennya sangat bagus, ini pertanda baik bahwa industri perhotelan bisa diharapkan, kata Hariyadi di acara Re-Branding Celebration Sahid Soekarno-Hatta. Bandara di Tangerang, Banten, Kamis (5/9/2024).

Selain itu, Hariyadi melihat tren positif peningkatan jumlah penumpang. Menurut dia, perjalanan tersebut bergantung pada penerbangan, khususnya dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Bandara Sahid. “Ekspansi ini akan berdampak pada hotel,” ujarnya.

Tak hanya itu, PT Putra Musi Abadi sendiri memutuskan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Hotel Sahid. Lanjut Hariyadi, pariwisata asal Tiongkok belum sepenuhnya pulih dari kondisi sebelum Covid-19.

Jadi ada hikmah bagi kita berdua melihat peningkatan wisatawan Tiongkok ke hotel, dan khususnya ke Indonesia secara keseluruhan, ujarnya.

Melalui ekspansi Sahid Group dengan melakukan rebranding Sahid Bandara, perseroan juga melakukan perubahan dan pembenahan pada hotel, mulai dari gedung, warna kamar, pelayanan hingga makanan.

“Yang membedakan suatu makanan bukanlah rasanya, tapi rasanya,” kata Hariyadi.

Akibat rangkaian perubahan tersebut, Hariyadi yakin Sahid Bandara bisa meraih pertumbuhan besar.

Namun Direktur Pengembangan & Promosi Sahid Hotels & Resorts Vivi Herlambang mengatakan selama promosi, Sahid Bandara menawarkan tarif per malam mulai Rp 588.000, berlaku hingga 31 Oktober 2024.

Vivi mengungkapkan, Sahid Bandara telah melihat peningkatan pelayanan seperti standar sarapan yang sesuai untuk hotel bintang 3+. “Karena untuk kelompok Sahid kita ada syaratnya. Jadi kita berikan apa adanya dan rasanya enak,” ujarnya.

Selain itu, dari segi interior, Vivi mengatakan Sahid Bandara melihat perubahan warna dinding dari merah menjadi perpaduan merah marun dan oranye.

Vivi menambahkan, Sahid Bandara terbuka untuk bermitra dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mulai dari oleh-oleh tradisional hingga makanan tradisional. Ke depan, pihaknya akan berkolaborasi dengan UMKM lokal.

Perlu diketahui bahwa Bandara Sahid Soekarno-Hatta merupakan hotel bintang 3+. Berjarak 10 menit dari Bandara Soekarno-Hatta, hotel ini menawarkan 175 kamar dengan berbagai tipe, restoran dan berbagai fasilitas, termasuk ruang pertemuan dan aula serbaguna yang dapat disulap menjadi tempat pernikahan.

Bandara Sahid Soekarno-Hatta menyediakan 2 ruang pertemuan dan 2 ruang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan acara untuk 40-200 orang dalam satu ruang pertemuan yang dapat menjadi tempat pertama untuk berbagai acara pertemuan.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel