Bisnis.com, Jakarta – Saham perusahaan konstruksi milik negara PT Vijaya Kearia (Persero). .
Berdasarkan data RTI, saham WIKA melonjak 15,89% atau 124 poin pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024) pukul 14.25 WIB. Pada sesi tersebut, saham WIKA mencapai level tertinggi Rp 132 dan terendah Rp 105.
Sebanyak 196,09 juta saham WIKA diperdagangkan dengan nilai Rp 24,66 miliar dan frekuensi 10.851 kali. Price to Earnings Ratio (PER) WIKA sebesar -1,09 kali dan price to book (PBVR) sebesar 1,07 kali. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp 4,94 triliun.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen WIKA mengungkapkan perseroan telah menyiapkan dana pelunasan perdana obligasi senilai Rp50 miliar.
“Perseroan dengan ini menyampaikan rencananya untuk mengakuisisi sebagian obligasi berkelanjutan Vijaya Kariya seri 2020, dengan opsi call (penebusan awal obligasi tahap pertama),” tulis manajemen WIKA, Selasa (28/5/2024).
Rencana pembayaran ini merupakan kelanjutan dari Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) I Vijaya Karya I Tahap 2020 yang diselenggarakan Perseroan pada tanggal 20 Oktober 2022, dan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Vijaya Karya I Tahap 2020, dalam beberapa akta notaris.
Manajemen menjelaskan, pembayaran pertama obligasi senilai Rp50 miliar akan dilakukan pada 18 Juni 2024 bersamaan dengan pembayaran kupon obligasi Rp14.
Dalam keterangan Berita Bisnis sebelumnya, Sekretaris Perusahaan WIKA Mahindra Vijaya mengatakan perseroan telah mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang obligasi dan sukuk untuk memperpanjang pelunasan selama 2 tahun, dengan kemungkinan pelunasan lebih cepat.
Kesepakatan tersebut meliputi Obligasi PUB I Tahap I Tahun 2020 pada RUPO tanggal 20 Oktober 2023, serta obligasi dan sukuk dalam PUB Tahap II pada RUPO dan Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) tahun 2021. 16 Februari 2024
Menurut Mahindra, secara umum Bank WIKA mendapat pinjaman dari RUPO dan RUPSU, pemegang saham melalui RUPSLB, dan lembaga keuangan, termasuk melalui Master Restructuring Agreement (MRA).
“WIKA kini bisa fokus melanjutkan pembangunan infrastruktur yang dipercayakan kepada perseroan dan melanjutkan fase transformasi melalui 8 jalur restrukturisasi sesuai amanah yang diberikan pemegang saham RUPS terakhir,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (29/2/2024). .
Sebelumnya, kata Mahindra, pemegang obligasi dan sukuk Sukuk Mudarabah Seri I Tahap II dan Sukuk Mudarabah Seri A Tahap II telah sepakat untuk memperpanjang jangka waktu pelunasan pokok hingga tahun 2021.
Berdasarkan keputusan tersebut, WIKA akan tetap melakukan pembayaran obligasi dan bunga PUB II Tahap 2021 senilai Rp46,5 miliar pada 18 Februari 2024.
Menurutnya, pihaknya berharap dukungan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkuat WIKA dalam mengelola bisnis berkelanjutan, serta memberikan dampak positif bagi pemangku kepentingan dan memberikan manfaat bagi pemerintah.
________
Disclaimer: Berita ini bukan merupakan bujukan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA