Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham menjadi favorit para analis setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan restrukturisasi papan utama dan papan pengembangan. Beberapa ketentuan pada tabel utama telah diubah mulai tanggal 31 Mei 2024.

Seperti diberitakan sebelumnya, BEI memutuskan menaikkan ‘kursi’ 10 distributor dari Papan Pengembangan menjadi Papan Utama, sedangkan status 109 saham diturunkan dari Papan Utama menjadi Papan Pengembangan.

Head of Consumer Literacy and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan aturan baru BEI memberikan ruang bagi investor untuk mencari emiten berkualitas. Misalnya, emiten tidak boleh memiliki saham negatif di papan utama, dan pada akhirnya emiten akan memberikan kualitas kepada investor. 

“Didukung juga dengan kriteria memiliki CAGR 20% dalam 3 tahun dan tidak merugi dalam 2 tahun terakhir, hal ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap pengurus perdana BEI,” kata Audi kepada Bisnis, Jumat (24/5/2021). 2024).

Ia mengatakan bahwa meskipun kriteria baru ini cukup untuk memilih pelapor yang berkualitas, namun jika kriteria ini dapat ditambahkan ke dalam kriteria kredibilitas pelapor, hal ini juga akan membantu mengurangi kemungkinan gagal bayar pinjaman. Distributor sedang dalam masalah sekarang. 

“Kami melihat, jika DER [debt to Equity Ratio] emiten mulai di atas 5x/500%, maka potensi emiten untuk gagal bayar semakin besar, karena terkadang investor tidak sering melirik lebih jauh. , terutama pinjaman berbunga,” jelasnya.

Namun menurut dia, saham PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. ( MIDI ) telah naik ke papan utama dan investor dapat menyaksikan kesehatan keuangannya tetap terjaga. Selain itu, pertumbuhan laba yang stabil selama 2 tahun terakhir menjadi nilai tambah bagi kedua emiten tersebut.

Apalagi diantara distributor yang tergabung dalam dewan pengembangan, ada juga yang masih rutin membagikan sahamnya, sehingga di beberapa kasus masih terlihat seperti BNLI, HMSP, dan ADMF, pungkas Audi.

Analis ekuitas komunitas dan ritel Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengatakan kegembiraan ini lebih dipicu oleh perubahan peraturan dewan utama tentang transaksi ekuitas, dengan bursa dan indeks untuk memudahkan investor membangun ekuitas. di atas meja.

Ia mengatakan, BEI harus mencermati lebih dalam fundamental pendanaan perusahaan, apalagi perusahaan yang keluar atau masuk papan utama pada dasarnya bukanlah perusahaan yang baik atau buruk.

“Investor tetap perlu menganalisis kinerja masing-masing perusahaan baik dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, profitabilitas dan lain sebagainya,” kata Angga kepada Bisnis.

Senada dengan Audi, Angga merekomendasikan papan utama bagian MIDI dan IMPC sebagai pertimbangan likuiditas bagiannya, serta area yang masih menarik dan terus berkembang kinerjanya. Selain itu, di papan pengembangan terdapat saham-saham yang berukuran besar dan berminat membagikan dividen, seperti PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) direkomendasikan.

Penafian: Pengumuman ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel