Bisnis.com JAKARTA – IHSG pada Selasa (14/5/2024) mengumumkan tertekan, saham-saham incar investasi asing seperti TPIA, BBCA TLKM Saham-saham besar seperti BBNI pun jadi.

Kemarin IHSG ditutup melemah 0,22% atau 15,49 poin menjadi 7.083,76. IHSG bergerak pada kisaran 7.071,50–7.136,64 sepanjang perdagangan.

Pada Selasa (14/5/2024), investor asing melepas sahamnya dengan penjualan bersih Rp 770,84 miliar. Pada saat yang sama, Sepanjang tahun 2024, investor asing akan menjual bersih Rp 1,3 triliun.

Hasil penjualan bersih ASII sejumlah Rp 567,7 miliar sebagian saham yang dijual investor asing; BBRI Rp 231,4 miliar; BMRI Rp207,3 miliar; BRIS Rp59,2 miliar; CTRA mencakup Rp 25,9 miliar.

Selain menjual saham, sebagian investor masih berminat membeli saham perusahaan besar. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

Posisi net buy investor asing teratas dipegang oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai akuisisi bersih Rp 114,2 miliar. Kepemilikan Prajogo Pangestu di emiten operator petrokimia naik 4,66% atau 375 poin menjadi 8.425 saham.

Berikutnya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai akuisisi bersih Rp 94,5 miliar. Grup Djarum menguat 25 poin atau 0,26% ke Rp 9.550 per saham.

Ketiga adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai perolehan bersih Rp 56,6 miliar. Saham emiten telekomunikasi pelat merah itu naik 0,97% atau 30 poin ke Rp 3.120 per saham.

Kemudian posisi lainnya masih dari pemegang saham bank berkapitalisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan nilai akuisisi bersih Rp 41,8 miliar. Saham bank pelat merah itu naik 3,14% atau 150 poin ke Rp 4.930 per saham.

Berikutnya adalah saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) dengan nilai akuisisi bersih Rp 27,7 miliar. Saham Grup Astra menguat 1,35% naik 300 poin ke Rp 22.500 per saham.

Begitu juga dengan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) mampu menggenggam sejumlah besar saham yang diincar investor asing dengan nilai akuisisi bersih Rp 23,9 miliar. Namun sayangnya, Saham anak usaha Indofood Group ini tenang di Rp 10.300 per saham.

Lalu ada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai akuisisi bersih Rp 14,8 miliar. Saham perusahaan yang bergerak di sektor transmisi dan distribusi gas bumi milik negara itu turun 2,63% atau 40 poin ke Rp 1.480 per saham.

Posisi kedelapan dipegang oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dengan nilai akuisisi bersih Rp 11,8 miliar. Berbeda dengan anak usahanya, saham utama Grup Indofood menguat 1,23% atau 75 poin ke Rp 6.175 per saham.

Berikutnya adalah saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan nilai akuisisi bersih Rp 11,1 miliar. Saham produsen obat terbesar di Indonesia itu menguat 0,70% atau 5 poin ke Rp720 per saham.

Posisi terakhir adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dengan nilai akuisisi bersih Rp 11,0 miliar. Saham Unilever terus mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 1,89% atau 50 poin ke Rp 2.700 per saham. (Fasya Kalak Muhammad) Selasa (14/5/2024) PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp 114,2 miliar) PT Bank Central Asia Tbk. (Rp 94,5 miliar) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp 56,6 miliar) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Rp 41,8 miliar) PT United Tractors Tbk. (Rp 27,7 miliar) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (Rp 23,9 miliar) PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Rp 14,8 miliar) PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (Rp 11,8 miliar) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (Rp 11,1 miliar) PT Unilever Indonesia Tbk. (Rp 11,0 miliar)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.