Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak empat aset mencatatkan pertumbuhan lebih dari 100% sepanjang tahun 2024. Keempat aset tersebut adalah SMDM, BBSS, PANI, dan ASPI.

Berdasarkan data Terminal Bloomberg, hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/9/2024), saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) memimpin aset dengan pertumbuhan year-to-date (YtD) 152,58% menjadi Rp 490.

Kenaikan saham SMDM ini sejalan dengan rencana sumber Sinar Mas Land Group, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) yang akan mengambil alih 91,99% saham perseroan dari Top Global Limited (TGL), perusahaan investasi asal Singapura.

Kedua belah pihak baik BSDE maupun TGL masih dalam tahap negosiasi terkait rencana ini. Namun keduanya menandatangani perjanjian jual beli (CSPA) pada 31 Juli 2024.

Sedangkan di posisi kedua ada PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. (BBSS). Saham aset ini meningkat 144,30% YtD menjadi Rp 193 per saham pada akhir pekan lalu.

Pertumbuhan aset Felix Susanto terbilang tidak wajar karena kinerja perseroan terus mengalami penurunan hingga semester I/2024. Sepanjang periode tersebut, BBSS mengumumkan kerugian yang dialami induk usaha sebesar Rp 532,47 miliar.

Saham selanjutnya adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI). Produsen patungan Agung Sedayu dan Salim Group naik 144% YtD menjadi Rp 12.000. Peningkatan ini tidak lepas dari kinerja perusahaan.

Hingga Semester I/2024, PANI mencatatkan pendapatan sebesar Rp284,86 miliar atau meningkat 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY/YoY).

PANI juga mencatatkan laba sebesar Rp 1,34 triliun atau meningkat 0,21% YoY. Kontributor terbesar datang dari sektor perumahan yang mencapai €607 miliar pada semester pertama tahun ini.

Sedangkan dari sisi kinerja operasional, perseroan menyelesaikan penjualan atau pra-penjualan senilai Rp 3,3 triliun.

Produk akhirnya adalah PT Andalan Sakti Primindo Tbk. (ASPI) yang mencatatkan pertumbuhan hingga 100% YtD ke level Rp 276 per saham pada pekan lalu.

Kenaikan saham ASPI ini seiring dengan kinerja perseroan yang berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 46,61 miliar sepanjang Januari – Juni 2024. Capaian tersebut membalikkan kerugian tahun sebelumnya sebesar Rp 443,86 miliar.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya terserah pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel